SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan resmi menunda rencana sekolah tatap muka tingkat dasar menengah sederajat di Kabupaten Sukabumi. Hal ini ditegaskan dalam Rapat konsultasi persiapan sekolah tatap muka Dinas Pendidikan bersama DPRD dan sejumlah ahli serta praktisi kesehatan pada Rabu kemarin di di Ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kabupaten Sukabumi, Rabu (6/1/21).
"Kami menerima aspirasi dari warga khususnya wali murid yang ingin sekolah kembali dibuka untuk tatap muka. Kami tidak bisa memutuskan, jadi dalam rapat kemarin kami undang seluruh pihak, khususnya dinas pendidikan untuk mendengarkan langsung kondisi penyebaran covid-19 di Kabupaten Sukabumi dari para ahli kesehatan," jelas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar kepada sukabumiupdate.com, Kamis (7/1/2021).
5 tenaga ahli dihadirkan dalam rapat tersebut ujar Hera. Mulai dari dokter spesialis anak, dokter spesialis paru-paru, dan tiga orang direktur RSUD yakni Palabuhanratu, Sagaranten, dan Sekarwangi. "Dinas Pendidikan dan jajarannya termasuk komite mendengar sendiri seluruh dokter yang hadir dalam rapat tersebut mengatakan sekolah tatap muka riskan," ungkapnya.
Salah satu alasan para dokter tersebut, anak-anak belum terbiasa dengan penerapan perilaku kesehatan ketat di masa pandemi covid-19. Tim ahli dari tiga RSUD juga mengungkapkan ketidaktersediaan ruangan isolasi dan tenaga medis juga terbatas.
"Para dokter yang hadir menyarankan pembelajaran tetap dilakukan secara jarak jauh,” sambung tutur Hera.
Salah satu yang dikhawatirkan dari memaksakan sekolah tatap muka di tengah masih tinggi angka paparan covid-19 adalah ketidaksiapan rumah sakit jika terjadi gelombang pasien cluster pendidikan. "Pandemi ini bencana kesehatan, bukan pendidikan. Sehingga kita harus mendengar dari sumber ilmu kesehatan. Tiga RSUD di Kabupaten Sukabumi menyatakan khawatir tidak mampu merawat pasien jika terjadi lonjakan dari cluster pendidikan," tegasnya.
Rapat konsultasi ini akhirnya sepakat menunda sekolah tatap muka, namun pemerintah daerah melalui dinas pendidikan tetap bisa melakukan simulasi terbatas di beberapa sekolah yang sudah benar-benar siap dengan infrastruktur kesehatan.
"Dinas pendidikan menegaskan ada simulasi terbatas di beberapa sekolah dengan protokol kesehatan ketat. Waktunya belum dipastikan, namun disiapkan simulasi khususnya di sekolah sekolah yang masuk zona aman dari sebaran covid-19 dan pelajarnya tidak menggunakan angkutan umum," pungkas Hera.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.