Tahun 2020 Berakhir, 3.754 Warga Sukabumi Terpapar Covid-19, 81 Meninggal Dunia

Kamis 31 Desember 2020, 12:56 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tak terasa tahun 2020 akan segera berakhir. Suatu perjalanan panjang dan melelahkan karena kita melewati tahun ini dengan penuh perjuangan untuk melawan Pandemi Covid-19. Di Sukabumi, total ada 3.754 warga yang terpapar dan 81 di antaranya meninggal dunia akibat virus tersebut, baik itu di kabupaten maupun kota.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis pada Kamis (31/12/2020), Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Kota Sukabumi mencatat, hingga akhir tahun 2020 ini ada 1.888 kasus terkonfirmasi positif virus corona. Rinciannya, 545 pasien masih menjalani isolasi, 59 orang meninggal dunia, dan 1.284 lainnya dinyatakan sembuh.

Tingkat kesembuhan di Kota Sukabumi sendiri mencapai 68 persen dan tingkat kematian berada di angka 3,1 persen dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi mengumumkan, hingga akhir tahun 2020 ini ada 1.866 kasus terkonfirmasi positif virus corona. Rinciannya, 40 pasien masih isolasi mandiri, 43 pasien isolasi di rumah sakit, 22 orang meninggal dunia, dan 1.761 lainnya dinyatakan sembuh.

Tingkat kesembuhan di Kabupaten Sukabumi sendiri mencapai 94,37 persen dan tingkat kematian berada di angka 1,18 persen dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Sejak ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota Sukabumi pada 1 April 2020 lalu, kasus virus corona ini terus meningkat dan pemerintah daerah juga berupaya melakukan pemodelan ihwal bagaimana strategi penanganan dan pengendalian terbaik seiring dengan berkembangnya virus mematikan tersebut.

Kendati demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota sukabumi Lulis Delawati mengatakan, kota yang memiliki tujuh kecamatan ini pernah mengalami penurunan kasus Covid-19 dan masuk ke zona hijau pada bulai Mei dan Juni.

Hal itu karena adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tingkat Jawa Barat, sehingga saat itu positivity rate Kota Sukabumi berada di angka 1-2 persen. Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

"Setelah itu peningkatan terus terjadi dan kasus paling tinggi terjadi di bulan November setelah liburan di bulan Oktober. Sehingga untuk liburan Natal dan tahun baru ini kita berharap agar di 2021 tidak terjadi peningkatan kasus seperti yang terjadi pada momen liburan Oktober tahun 2020," kata Lulis.

Pemerintah Kota Sukabumi sendiri dalam penanganan Covid-19 ini menyiapkan anggaran sekira Rp 22,6 miliar. Angka tersebut didapat dari hasil refokusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.

Anggaran itu kemudian dialokasikan kepada tiga sektor utama, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, dan penguatan ekonomi daerah. Hingga akhir November lalu, tercatat sudah terealisasi sekira Rp 13,2 miliar. Realisasi tersebut berkaitan dengan penanganan kesehatan dan jaring pengaman sosial di Kota Sukabumi.

Saat ini Kota Sukabumi sendiri tengah mempersiapkan diri untuk menyambut program vaksinasi Covid-19 yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat. Lulis menuturkan, vaksinasi di kota ini akan mulai dilakukan pada 22 Januari 2021 di 24 fasilitas pelayanan kesehatan oleh 38 vaksinator. Vaksinasi tersebut akan dilakukan dalam lima tahapan selama 23 bulan bagi warga di rentang usia 18-59 tahun.

Tahap pertama untuk tenaga kesehatan dan penunjang di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk petugas tracing. Tahap kedua untuk petugas pelayanan publik, seperti TNI/Polri. Tahap ketiga adalah masyarakat rentan secara geopasial, sosial, dan ekonomi seperti anggota BPJS Kesehatan PBI. Tahap keempat adalah masyarakat dan pelaku ekonomi. Tahap kelima adalah masyarakat lainnya seperti kelompok lanjut usia dengan komorbid terkontrol.

Sementara 24 fasilitas pelayanan kesehatan tersebut terdiri dari 15 pusat kesehatan masyarakat, 6 rumah sakit pemerintah daerah dan swasta (RSUD R Syamsudin SH, RSI Assyifa, RSUD Al-Mulk, RS Kartika, RS Ridogalih, dan RS Setukpa Polri), klinik DKT Pangrango, klinik Setukpa Polri, dan klinik Polres Sukabumi Kota.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menetapkan vaksin Covid-19 akan digratiskan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah juga telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin buatan perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Biotech pada Minggu (6/12/2020) malam.

Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNtech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Di Kota Sukabumi, tercatat ada sekira 234.550 warga yang akan disuntik vaksin Covid-19 ini. Angka tersebut didapat dari pemerintah pusat untuk seluruh tahapan vaksinasi.

Lulis menuturkan, pada tahap pertama Kota Sukabumi akan menerima 4.039 dosis vaksin Covid-19. Tahap vaksinasi pertama sendiri dilakukan kepada tenaga kesehatan dan penunjang.

"Di Kota Sukabumi menurut data dari pusat ada 4.039 orang untuk tahap pertama ini, namun dalam data realtime di kita ada 3.828. Sehingga masih dilakukan sinkronisasi data," tutur Lulis.

Sedangkan di Kabupaten Sukabumi, Covid-19 ini pernah mengalami ledakan kasus ketika ratusan santri di Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona.

Peristiwa ini bermula ketika sekitar Juli 2020, Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan memulai pembelajaran tatap muka. Hal itu dilakukan setelah adanya rekomendasi dari kementerian agama dan persetujuan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi berdasarkan peninjauan yang dilakukan. Pondok pesantren ini juga memang disebut-sebut memiliki standarisasi protokol kesehatan yang baik dan menjadi model bagi pesantren lainnya.

Semula berjalan normal hingga pada akhir Oktober ada kegiatan santri yang menguras tenaga karena berbentuk outbound dan camping di dalam area sekolah. Kegiatan ini diduga menjadi pemicu lahirnya kasus Covid-19, sebab saat itu kondisi kesehatan para santri sedang menurun akibat kelelahan.

Lalu pada tanggal 3 November 2020 ada santri yang izin pulang karena terindikasi mengalami tipes. Namun saat santri tersebut dibawa ke salah satu rumah sakit di luar Sukabumi, ternyata ia harus menjalani tes swab. Dan berdasarkan hasil tes yang dilakukan, santri yang bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19

Setelah mendapat kabar itu, pihak Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan langsung meningkatkan level kewaspadaan mereka dengan melakukan tes swab massal secara mandiri kepada para santri. Sejak saat itulah kasus demi kasus Covid-19 mulai bermunculan di pondok pesantren tersebut. Sementara santri yang dinyatakan negatif, saat itu langsung dipulangkan.

Setelah menjalani isolasi mandiri, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi akhirnya menyatakan 284 santri di Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak sukabumi telah sembuh dari virus corona. Hal itu berdasarkan data yang dirilis pada 22 November 2020 lalu.

Di sisi lain, Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten sukabumi Andi Rahman saat itu mengatakan, pemerintah daerah mengajukan formasi vaksin untuk sasaran 1,4 juta warga dengan rentang usia 18-59 tahun. "Mudah-mudahan kita dapat semua karena pengadaan dari pusat," kata Andi kepada awak media, Rabu (16/12/2020) lalu.

Andi yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi memaparkan, pemerintah daerah akan melakukan simulasi pemberian vaksin Covid-19 di suatu tempat dan akan disambungkan melalui saluran video kepada seluruh kecamatan.

Andi sendiri belum dapat memastikan kapan vaksin Covid-19 ini akan mendarat di Sukabumi. "Belum ada informasi, kemungkinan di tengah bulan Januari. Logistik sudah datang ke kita baru tempat vaksin refrigerator dua buah," ujarnya kala itu. Andi menyebut bahwa persiapan yang sudah dilakukan sejak saat ini adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat ihwal program vaksinasi tersebut.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola23 Februari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Sukabumi23 Februari 2025, 15:36 WIB

Bupati Sukabumi Asep Japar Berduka Atas Wafatnya Dedi Damhudi, Terakhir Bertemu Saat Pelantikan

Bupati Sukabumi Asep Japar Asep Japar mengungkapkan rasa dukanya dan mendoakan agar almarhum diterima iman Islamnya.
Asep Japar, Bupati Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi23 Februari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif

Info Loker Lulusan S1 di Indofood dibuka untuk posisi Quality Assurance Supervisor.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif (Sumber : Freepik/@WirojSidhisoradej)
Nasional23 Februari 2025, 14:44 WIB

Hary Tanoe Sebut Tol Bocimi Biang Kerok Pedangkalan Danau Lido, Ini Respons Menteri PU

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo merespons tudingan Hary Tanoe bahwa proyek Tol Bocimi jadi biang kerok pendangkalan Danau Lido.
Tampilan Danau Cigombong alias Danau Lido saat ini berdasarkan citra satelit melalui Google Earth. (Sumber Foto: Google Earth)
Bola23 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta yang akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 13:39 WIB

Potret Bupati Sukabumi Asep Japar Ikuti Retret di Akmil Magelang

Bupati Sukabumi Asep Japar yakin retret dapat menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat hingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Berseragam ala Militer, potret Bupati Sukabumi Asep Japar saat mengikuti retret di Akmil Magelang. (Sumber : Diskominfosan Pemkab Sukabumi)
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)