SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Sukabumi seakan tidak ada ujungnya. Seperti dialami satu keluarga yang terdiri dari kakek, anak dan cucu di Kampung Cisampih RT 01/01, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Mereka menghuni saung bambu.
Sang kakek, Sumadikarta (58 tahun) tinggal di saung berukuran 2 x 2. Kemudian saung yang satunya lagi berukuran 2 x 2,5 meter dihuni oleh anak Sumadikarta, Iis (21 tahun) seorang janda yang tinggal di rumah tersebut bersama anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun.
BACA JUGA: Huni Saung Tengah Kebun, Keluarga Endang Dievakuasi ke Purwasedar Sukabumi
Pantauan sukabumiupdate.com, Senin (28/12/2020), kedua rutilahu itu saling berdekatan dan keadaannya memprihatinkan tanpa kamar tidur dan kamar mandi. Kedua rumah berdinding bilik beratapkan terpal.
Rumah yang dihuni kakek, anak dan cucu itu dibangun oleh Kowi (51 tahun), seorang warga Kampung Karangsari RT 03/04 Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Terhitung satu tahun sudah, Sumadikarta menghuni rumah itu.
Kowi mengungkapkan, Sumadikarta asli warga Kampung Cisampih dan pernah hidup rumah tangga di Kecamatan Warungkiara. Namun karena kondisi ekonomi, akhirnya Sumadikarta cerai dan pulang pada tahun 2005 ke kampung halamannya ini. Karena tidak punya rumah, maka sebelum menghuni saung itu, dirinya tinggal menumpang di rumah adiknya yang ketika itu tinggal di Jakarta. Sepulang dari Jakarta, maka Sumadikarta tinggal bersama keluarga adiknya.
BACA JUGA: Balada Keluarga Endang, Makan Rebus Pepaya Huni Saung Tengah Kebun di Ciracap Sukabumi
Sumadikarta merasa tidak enak tinggal bersama adiknya itu, hingga Kowi membantu membangun saung di atas lahan milik adik Sumadikarta.
Kowi kemudian membangun rumah kedua untuk tempat tinggal Iis dan anak laki-lakinya itu. Iis tinggal disana setelah bercerai dengan suaminya. Kendati merasa sakit pada punggungnya setelah terjatuh dari atap saat menjadi tukang bangunan, Sumadikarta tetap berusaha memenuhi kebutuhan makan untuk cucunya.
"Untuk memenuhi kebutuhan anak dan cucunya ini, Sumadikarta hanya mengandalkan kerja serabutan yang ringan, dan belas kasihan orang yang berkunjung," bebernya.
BACA JUGA: Keluarga Penghuni Bekas Saung di Tegalbuleud Sukabumi Diberi Sembako dan Pakaian
Ketika yang lain mendapatkan bantuan Covid-19, kata Kowi, Sumadikarta dan anaknya, Iis tak pernah mendapatkan apapun. "Selama ada bantuan covid, dia dan anaknya tidak pernah mendapatkan," terangnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.