SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM menilai sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat merupakan salah satu sektor yang paling terdampak Pandemi Covid 19 sepanjang tahun 2020 lalu.
Sopyan memaparkan, berdasarkan data dari kabupaten dan kota hingga Juli 2020 saja sebanyak 58.263 UMKM terdampak Pandemi Covid-19 di Jawa Barat.
"Secara jumlah hingga pertengahan tahun lalu terbanyak di Kabupaten Tasikmalaya yang mencapai 17.750 UMKM," kata H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, 5 Februari 2021.
Penyebab umumnya, kata H.A Sopyan, adalah bahan baku yang sulit didapat, produksi dan distribusi terhambat, kesulitan permodalan, penurunan daya beli hingga mengakibatkan omzet UMKM menurun.
BACA JUGA: H.A Sopyan Optimis Tahun 2021 Perekonomian Jabar Segera Pulih
Namun meskipun UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak Pandemi Covid 19, politisi Partai Gerindra ini melihat sektor UMKM masih bisa bertahan. Selain UMKM ada informasi dan komunikasi yang masih tumbuh 1,73 persen serta sektor ketahanan pangan.
"Jika pemerintah berhasil memulihkan sektor UMKM, menurut pendapat saya UMKM bisa jadi trigger atau pemantik pemulihan ekonomi Jawa Barat pada tahun ini atau tahun depan," ujarnya.
Karena itu, masih menurut H.A Sopyan, yang harus segera dilakukan dan dituntaskan oleh Pemprov Jabar terkait UMKM adalah fokus kepada pemanfaatan dan penyaluran program-program relaksasi, restrukturisasi dan bantuan subsidi UMKM.
Kemudian optimalkan program yang berkaitan dengan UMKM baik dari PEN (pemulihan ekonomi nasional) dan pemulihan ekonomi daerah. Progam daerah Jawa Barat, terang H.A Sopyan seperti penyaluran kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) dan OPOP (One Pesantren One Product).
BACA JUGA: Pastikan Manfaat Bantuan Pemprov Jabar, H.A Sopyan Kundapil ke Wangunreja Sukabumi
"Yang tidak kalah penting itu percepatan digitalisasi UMKM. Karena selama Pandemi kebutuhan layanan digitalisasi semakin meningkat, masyarakat berbelanja jadi serba online," terang Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Barat lima ini.
Karena berdasarkan data, lanjut dia sampai saat ini baru 13 persen UMKM Jawa Barat yang masuk digitalisasi. Masih banyak yang belum karena UMKM terbanyak ada di sektor mikro.
"Salah satu solusinya pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa membangun korporasi UMKM, dimana UMKM sejenis dihimpun dalam satu korporasi berbadan hukum, bisa perseroan terbatas (PT) atau koperasi, selanjutnya layanannya didigitalisasi," tandasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.