SUKABUMIUPDATE.com - Pada perdagangan hari ini, Senin (9/5/2022), Aset Krito Bitcoin (BTC) semakin melemah. Perlemahan ini sebenarnya sudah terjadi dalam sebulan terakhir, seperti dikutip dari Asep Kripto Ethereum (ETH).
Nilai aset digital itu turun 2,28 persen atau bertengger pada US$ 33.879 dengan konversi Rp 491.621.152 (asumsi kurs Rp 14.511). Berdasarkan data dari Coinmarketcap.com, Bitcoin mengalami penurunan 11,92 persen dalam tujuh hari terakhir.
Melansir dari tempo.co, kapitalisasi pasar Bitcoin tercatat mencapai USD 645 miliar atau Rp 54,4 triliun dengan sirkulasi suplai 19.034.712 BTC hari ini. Sementara itu, Ethereum turun 3,20 persen di posisi US$ 2.490 atau Rp 36.150.662.
Dalam sepekan, Ethereum mengalami penurunan 12,08 persen. Sebaliknya, Tether (USDT) mengalami kenaikan 0,01 persen dengan harga US$ 0,9998 atau Rp 14.521.
Aset kripto telah terbebani oleh para trader yang menghindari risiko yang melanda pasar global secara keseluruhan. Risiko muncul ketika bank sentral di sejumlah negara menaikkan suku bunga
“Jika sentimen risiko terus menurun, secara teknikal menunjukkan Bitcoin bisa menuju ke US$ 28 ribu dan kemudian ke US$ 20 ribu, bertahanlah,” kata analis pasar senior di Oanda Asia Pasifik, Jeffrey Halley, 7 Mei 2022, dikutip dari Bisnis.
CEO dan pendiri Mudrex Edul Patel mengatakan Bitcoin turun hampir 10 persen menembus level support-nya. Ada kemungkinan harganya dapat menembus di bawah level saat ini.
“Support harga Bitsoin sekarang berada di US$ 32 ribu,” kata Patel.
Sementara itu, Kepala Penelitian Institusional di Coinbase Global Inc. Edul Patel, menyatakan ada banyak hambatan yang dihadapi aset kripto dan pasar lainnya tahun ini. Salah satunya akibat kebijakan bank sentral yang lebih hawkish serta ketidakpastian kondisi ekonomi global.
SOURCE: TEMPO.COM EKA YUDHA SAPUTRA | BISNIS