SUKABUMIUPDATE.com - Wisata pantai diprediksi masih akan menjadi lokasi favorit untuk mengisi libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Bahkan tahun ini, jumlah pengunjung ke sejumlah pantai di Kabupaten Sukabumi diperkirakan akan meningkat, menyusul tidak adanya penyekatan akibat Covid-19 seperti dua tahun lalu.
Kecelakaan laut menjadi ancaman serius di tengah potensi peningkatan wisatawan ke berbagai pantai di Kabupaten Sukabumi. Mengantisipasi ini, Satuan Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Resor Sukabumi mendirikan 15 pos pengamanan atau pospam di sejumlah pantai selama libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.
Pasalnya, berdasarkan data Satuan Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Resor Sukabumi, ada 27 kecelakaan laut di Kabupaten Sukabumi selama 2021. Rinciannya, 17 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 49 orang berhasil diselamatkan.
Baca Juga :
Kepala Satuan Kepolisian Air dan Udara Ajun Komisaris Polisi Tenda Sukandar mengatakan 15 pos tersebut berada di Pantai Minajaya Surade, Pantai Ujunggenteng, Pantai Palangpang, Pantai Batubentang Palabuhanratu, Pantai Istana Presiden, Pantai Baldes Citepus, Pantai Kebon Kelapa Citepus, Pantai Istiqomah Citepus, Pantai Karangnaya, Pantai SBH dan Kadaka, Pantai Kapitol Karangpapak, Pantai Sunset, Pantai Karanghawu Cisolok, Pantai Kebon Kelapa Cisolok, dan Pantai Cibangban Pasirbaru.
"Nanti pos itu akan diisi personel kami sebanyak 15 anggota, dibantu BKO dari Ditpolair Polda Jabar 25 anggota," kata Tenda kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/4/2022). Personel Balawista, SARDA, dan Basarnas, juga turut bersiaga di belasan pos pengamanan tersebut.
Menurut Tenda, sistem pengamanan di 15 pos ini akan menerapkan pola preemtif, preventif, dan represif. Preemtif meliputi imbauan kepada pengunjung untuk tidak berenang di tempat yang berbahaya dengan memberi tanda bendera merah. Termasuk memasang spanduk imbauan yang bertuliskan dilarang berenang di laut.
Sementara pereventif berupa pendirian pos pengamanan dan melaksanakan patroli jalan kaki di sepanjang pantai dan memberi imbauan memakai pengeras suara. Sedangkan represif adalah apabila terjadi kecelakaan laut, petugas sudah mempersiapkan tim penolong gabungan dan tim medis dari puskesmas serta menyediakan ambulans.
"Mudah mudahan dengan upaya ini kecelakaan laut selama liburan Lebaran tahun ini dapat ditekan," kata Tenda.