SUKABUMIUPDATE.com - Bibit siklon tropis 98S di Samudera Hindia, selatan Jawa bagian barat, memicu intensitas hujan sedang hingga lebat di Jabar, Banten dan Jakarta. Posisi 98S saat ini berada pada koordinat 8 derajat Lintang Selatan dan 102 derajat Bujur Timur.
Mengutip berita tempo.com, wilayah Pulau Jawa bagian barat termasuk Banten dan Jabodetabek kembali mengalami banyak hujan selama beberapa hari ini. Hujan harian kadang turun secara persisten sepanjang hari--seperti pada Jumat lalu--atau mengalami perulangan sebanyak 2-3 kali dalam sehari, yaitu pada siang, sore, dan malam.
Peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, cuaca hujan harian tersebut karena tahap prakondisi pembentukan bibit siklon tropis 98S di Samudera Hindia. Bibit siklon tropis 98S itu terpantau sejak Sabtu, 23 April 2022.
Pengamatannya berdasarkan data radar hujan BMKG, satelit awan Himawari, satelit hujan GSMaP, dan data kelembaban atmosfer secara spasial pada ketinggian 2 kilometer. Proses pertumbuhan dari bibit menjadi siklon tropis yang matang telah menyebabkan gangguan cuaca skala sinoptik atau luas dengan memodifikasi sejumlah parameter penting penentu cuaca yang normal.
“Modifikasi yang paling utama adalah dengan mengubah arah angin utama monsun timuran kemarau menjadi angin baratan di atas Jawa bagian barat,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Minggu 24 April 2022.
Perubahan kedua yang ditimbulkan pada angin yaitu memperkuat angin laut, bahkan menimbulkan wind burst atau semburan angin baratan di kawasan pesisir barat dan selatan Banten. Sementara itu, di kawasan pesisir lainnya seperti di utara Jakarta dan selatan Jawa Barat, angin laut juga bertiup lebih kuat.
Dampaknya, pembentukan hujan di kawasan pesisir dapat terjadi lebih cepat yaitu sejak pukul 12.00 WIB dengan area yang lebih luas.
Selain angin, perubahan parameter lainnya adalah peningkatan kelembaban permukaan dan percepatan pertumbuhan awan konvektif di atas daratan. Sel-sel konvektif dapat tumbuh meluas hingga mencapai area lebih dari 100 kilometer persegi. Kondisi itu dapat digolongkan sebagai awan konvektif skala meso atau disebut dengan Mesoscale Convective Complex (MCC).
"Keberadaan awan itu pada Sabtu, 23 April 2022 di atas Pulau Jawa menimbulkan hujan persisten di sejumlah tempat di Jawa Barat hingga Jawa Timur," kata Erma.
Erma menambahkan, pertumbuhan bibit Siklon Tropis 98S ini perlu dipantau secara terus menerus dan diwaspadai oleh semua pihak yang ingin beraktivitas di siang-sore hari. Aktivitas pelayaran di selatan Jawa Barat, Erma mengusulkan, juga sebaiknya dihentikan sementara waktu selama 2-3 hari.
Masyarakat juga diminta untuk setiap saat memperhatikan peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG untuk menghindari dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh anomali cuaca.
SUMBER: TEMPO.CO
tags: Bibit Siklon,98S