SUKABUMIUPDATE.com - Nasib naas dialami Ade Armando saat mendatangi aksi 11 April di DPR RI. Dosen Universitas Indonesia ini dipukuli massa di depan gerbang utama DPR RI, setelah massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membubarkan diri, usai aksi menolak masa jabatan presiden pada Senin sore, 11 April 2022.
Berdasarkan pantauan Tempo, Ade Armando yang mengenakan kaos dan celana pendek hitam tertelungkup di aspal ditendang oleh massa. Sebagian orang berupaya melerai.
Ade Armando dipukuli sekitar dua puluh menit sebelum polisi tiba mengevakuasi. Ade Armando kemudian dibawa ke kompleks gedung DPR untuk mendapat perawatan.
Lima menit setelahnya, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa di luar gerbang hingga tercerai-berai. Massa menjauh ke arah JPO. Sebagian massa merangsek ke Jalan Tol Dalam Kota di seberang depan DPR hingga melumpuhkan lalu lintas tol.
Sebelumnya, Ade Armando tampak mendatangi lokasi demo BEM SI di depan Gedung DPR RI. Dia mengatakan kedatangannya untuk mendukung secara moril gerakan BEM SI.
Dalam kesempatan itu, Ade juga menyayangkan BEM SI yang pecah. Salah satunya dengan BEM UI yang kemudian membentuk Aliansi Mahasiswa Indonesia. Dia khawatir jika perpecahan itu mengendurkan gerakan mahasiswa.
"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan dukungan, tetapi saya dengar BEM SI pecah,” kata Ade Armando sebelum massa berkumpul di depan gedung DPR RI, Senin, 11 April 2022.
SUMBER: TEMPO.CO