SUKABUMIUPDATE.com - Jelang revalidasi status UNESCO Global Geopark (UGG) untuk Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada bulan Mei 2022 mendatang, pemberdayaan ekonomi berkelanjutan jadi salah satu yang terus dikembangkan. Bersama instansi dan perangkat daerah lainnya, Bappelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pembangunan Daerah) Kabupaten Sukabumi akan mendorong penguatan ekonomi, budaya dan penelitian di kawasan CPUGGp (Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark).
Pada tanggal 6 April 2002 lalu, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri sekaligus Ketua BP CPUGGp melakukan rapat persiapan revalidasi di GIC-Citepus Palabuhanratu. Dalam arahan, Ketua BP CPUGGp mengajak seluruh elemen memastikan semua rekomendasi UNESCO dalam rangka revalidasi sudah dilakukan.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Badan Pengelola CPUGGp, Kadispar Kabupaten Sukabumi, Kadis Budpora Kabupaten Sukabumi, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
CPUGGp memiliki luas sekitar 126 ribu hektare atau 30,3 persen dari wilayah Kabupaten Sukabumi. Taman bumi ini tersebar di 74 desa di delapan kecamatan, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap, dan Surade.
Kepala Bappelitbanda Kabupaten Sukabumi, Asep Abdul Wasit melalui Kabid Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PPSDA), Deulis Linda menyebut saat ini seluruh elemen baik di jajaran pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah, pengusaha, warga dan elemen lainnya saling mendukung untuk pengembangan CPUGGp.
Menurut Deulis Linda, Geopark Ciletuh Palabuhanratu telah ditetapkan sebagai anggota Jaringan UNESCO Global Geopark (UGG) pada tanggal 17 April 2018. berarti Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi Taman Bumi yang telah diakui oleh dunia karena memiliki kekayaan geodiversity, biodiversity dan curturaldiversity.
Kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) meliputi delapan kecamatan, yaitu Cikakak, Cisolok, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Waluran dan Surade. Geopark Ciletuh Palabuhanratu akan divalidasi untuk pertama kalinya, pada tanggal 25 – 28 Mei 2022 mendatang.
Untuk mempertahankan keanggotaan UGG, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Badan Pengelola CPUGGp telah mempersiapkan revalidasi dengan menyelesaikan 13 Rekomendasi UNESCO. Mulai dari penyediaan masterplan, pengembangan dan peningkatan infrastruktur bagi pengunjung dengan pusat-pusat informasi baru, pengembangan modul-modul training, pengembangan perjanjian kemitraan, penyediaan panel informasi ilmiah, pengembangan kerjasama internasional dan pertukaran pengalaman, serta memperkuat jejaring dengan UGG lain.
Baca Juga :
"Dalam mendukung revalidasi dalam aspek pemberdayaan ekonomi di Kawasan CPUGGp, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah melakukan sejumlah program diantaranya penataan destinasi wisata Curug Sodong, Karang Hawu dan Geyser Cisolok, dukungan pengembangan Desa Wisata Hanjeli, serta Pemberdayaan IKM/UMKM di Kawasan CPUGGp," ungkap Deulis Linda.
Selain itu, pemerintah daerah juga menegaskan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark adalah milik bersama dan menjadi kebanggaan bersama, sehingga mensukseskan revalidasi diperlukan dukungan seluruh stakeholder. Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung revalidasi
Mulai dari menjaga kelestarian geosite serta menjaga kebersihan lingkungan di Kawasan CPUGGp. "Kami meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi agar Geopark Ciletuh Palabuhanratu dapat menjalani revalidasi dengan lancar sehingga Geopark Ciletuh Palabuhanratu dapat mempertahankan keanggotaannya di UGG," ungkap Deulis.
Sebagai sebuah program yang berkesinambungan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menandatangani kesepakatan bahwa pembangunan CPUGGp jadi salah satu unsur dalam penyusunan RKPD 2023. Semua kegiatan pada rencana induk UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu tahun 2020-2029 disinergikan perencanaan teknokratis pada perangkat daerah untuk dijadikan bahan rencana kerja perangkat daerah tahun 2023.