SUKABUMIUPDATE.com - Keuangan adalah salah satu aspek yang sangat wajib diperhatikan saat merintis bisnis. 

Namun sayangnya, tidak sedikit pengusaha yang belum mengetahui cara memanajemen uang agar kondisi keuangan usaha tetap sehat dan aman.

Ilustrasi Menghitung - (Freepik)</span

Melansir dari tempo.co, inilah beberapa tips yang dapat Anda terapkan agar kondisi keuangan tetap aman. 

1. Ketahui Secara Detail Kondisi Keuangan

Dalam memulai bisnis, Anda perlu mengetahui pendapatan, daftar gaji, pengeluaran, harga pokok penjualan, aktiva, kewajiban, hingga ekuitas.

2. Hitung Kekayaan Bersih dan Anggaran Pribadi

Sebagai titik awal, penting untuk menghitung kekayaan bersih dengan membuat daftar aset dan kewajiban. Pisahkan dari hitungan utang dan anggaran pribadi. 

Setelah itu, lakukan evaluasi terhadap keuangan serta tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang.

3. Kenali Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Kebanyakan orang akan menghabiskan lebih banyak uang saat memiliki banyak uang. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.

4. Pisahkan Dana Usaha dari Dana Pribadi

Pengusaha baru sering mendanai biaya awal bisnis dengan tabungan pribadi. Hal tersebut memang cukup membantu namun juga bisa menjadi bumerang. Untuk itu, pisahkan dana usaha dengan dana pribadi. Dengan demikian, bisnis pun menjadi lebih sehat secara finansial.

5. Ajib Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat dimaksudkan untuk membantu membayar hal-hal yang biasanya tidak termasuk dalam anggaran pribadi atau pengeluaran tak terduga.

6. Jangan Sampai Memiliki Banyak Hutang

Terkadang, saat menjalankan bisnis, pendapatan tidak selalu konsisten. Hal tersebut mendorong orang untuk berhutang guna memenuhi kebutuhan. 

Berutang boleh saja, akan tetapi pastikan mengambil utang yang bisa dikembalikan dalam 1-2 bulan.

7. Pertahankan Modal Kerja yang Rendah

Modal kerja adalah uang tunai yang diperlukan untuk mempertahankan operasi bisnis. Untuk itu, jika baru memulai usaha, pastikan Anda menggunakan modal kerja yang rendah atau sesuaikan dengan proses bisnis. Contohnya menentukan periode kredit.

SUMBER: TEMPO.CO