SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi Risma Al Maidah (4 tahun) begitu mengkhawatirkan. Balita tersebut mengalami gizi buruk dan kini dalam penanganan Puskesmas Tamanjaya, Kabupaten Sukabumi.
Risma merupakan anak Dina Masitoh (42 tahun) warga Kampung Ciloa RT 001/005, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Dina merupakan warga Cianjur yang mempunyai suami warga Desa Ciwaru dan dari pernikahan tersebut dikarunia dua anak, Risma serta Kaila (2 tahun). Namun, Dina bercerai dengan suaminya itu 11 bulan yang lalu.
Baca Juga :
Karena ingin menetap di Desa Ciwaru, maka administrasi kependudukannya menjadi warga Desa Ciwaru. Dina bersama Risma dan anaknya mengontrak rumah kemudian untuk kebutuhan sehari-hari mengandalkan kerja serabutan juga bantuan dari tetangganya.
Untuk pengobatan Risma, Pemerintah Desa (Pemdes) Ciwaru telah membuatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Kepala Puskesmas Tamanjaya, Sitty Rochmah mengatakan balita tersebut sudah mendapat tindakan dan kunjungan dari tim Dokter Masuk Kampung (DMK) Puskesmas Tamanjaya, pada 15 Februari 2022.
Kemudian pada Jumat, 1 April 2022, balita tersebut dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk dilakukan pemeriksaan dan observasi.
Sitty menyatakan semestinya balita tersebut menjalani rawat inap. Namun karena ibunya punya anak yang masih kecil, jadi minta pertimbangan dan kebijakan rumah sakit untuk dibawa pulang.
"Penanganan dilanjutkan di rumah dengan diawasi bidan, serta perawat Puskesmas Tamanjaya. Sekarang ini pasang alat makan untuk asupan makanan lebih," kata Sitty kepada sukabumiudate.com, Senin (4/4/2022).
Menurut Sitty, pantauan terhadap balita tersebut sudah dilakukan sejak setahun yang lalu dan saat itu kondisinya belum separah seperti sekarang. Sitty menyatakan, kondisi kesehatan balita itu tak terpantau karena orangtuanya saat itu masih pulang pergi Ciwaru - Cianjur.
Dari keterangan tim Dokter Masuk Kampung (DMK), kata Sitty, balita tersebut mengalami kejang-kejang pada usia 2 bulan. Balita itu juga mengalami gangguan pada otaknya. "Sehingga kakinya lumpuh dan tidak bisa menelan," ungkapnya.
Sitty menyatakan untuk berat badan bayi terus mendapat perkembangan. “Kemarin berat badannya hanya 6,1 kilogram dan setelah ditangani mulai Jumat ada perkembangan bertambah 2 ons jadi 6,3 kilogram,” jelasnya.
Kasus gizi buruk ini sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan, bahkan untuk KIS sedang diurus oleh dinas. "Memang sangat diperlukan untuk menaikan berat badannya dengan minum susu tinggi kalori, protein, yang lumayan juga harganya sedangkan mereka terkendala ekonomi. Ini yang perlu diperhatikan oleh semua pihak," pungkasnya.