SUKABUMIUPDATE.com - Nyamuk mungkin menjadi salah satu mahluk yang dibenci di dunia. Segala cara sudah dilakukan untuk membunuh hewan satu ini misal dengan menyemprot obat nyamuk hingga memasang alat perangkap.
Lantas apa yang terjadi jika kita tidak hanya membunuh nyamuk di rumah tapi juga di seluruh dunia ya.
Sebelum membahas hal itu ada fakta lain dari nyamuk, mengutip dari kanal YouTube @kokbisa, ternyata dari seluruh populasi nyamuk di dunia hanya 0,05% yang hobinya menghisap darah dan sisanya merupakan nyamuk vegetarian.
Meski hanya sekian persen dari jumlah yang menghisap darah, nyamuk ini bisa memakan korban jiwa karena membawa penyakit kepada manusia.
Akibatnya, nyamuk menyandang juara sebagai hewan yang lebih mematikan dari hiu, singa ataupun ular
Melihat bahaya ini, apakah kita harus semakin yakin untuk membunuh semua nyamuk? Lalu apa jadinya kalau hewan kecil mematikan ini benar-benar lenyap di dunia?
Mungkin kita tidak perlu bunuh semua nyamuk karena hanya sebagian kecil nyamuk yang merugikan manusia.
Beberapa peneliti sudah menemukan bakteri yang bisa bunuh oleh virus yang dikuasai nyamuk jadi tidak menginfeksi manusia.
Namun jika virus atau nyamuk ini musnah, apakah artinya kematian manusia akan juga berkurang drastis?
Hal ini bisa iya atau tidak karena tidak menutup kemungkinan jika nyamuk hilang, penyakit yang lebih parah akan muncul dari spesies lain.
Selain itu, faktor sosial juga berpengaruh, coba bayangkan jika spesies nyamuk hilang mungkin populasi manusia semakin meledak jumlahnya dan bukan hanya bunga yang kehilangan kurirnya, tapi ribuan orang juga akan jadi pengangguran, karena mungkin perusahaan obat nyamuk akan bangkrut di mana-mana.