Penganiaya Muadzin Saat Salat di Sukabumi Ditangkap, Penyidik Ungkap Tantangannya

Sabtu 02 April 2022, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pelaku penganiayaan muadzin di Gegerbitung Kabupaten Sukabumi saat salat subuh akhirnya diringkus. Bukan perkara mudah, butuh waktu lebih dari 1 bulan bagi penyidik Polsek Gegerbitung Polres Sukabumi untuk mengungkap kasus ini, karena minimnya saksi yang melihat pelaku saat kejadian, pada 28 Februari 2022, subuh.

Korbannya adalah Abas Basuni (60 tahun), petani sekaligus pengurus DKM dan muazin di Masjid Jami Tarbiyatul Ikhwan Kampung Babakan RT 10/ RW 02, Desa Cijurey. Penganiayaan yang menyebabkan telinga kanan Abas luka cukup parah terjadi saat ia bersama tiga warga lainnya tengah salat subuh.

Sebulan berlalu, akhirnya pelaku berhasil diringkus. Pria berinisial AS alias Odo (44 tahun), tetangga satu desa dengan korban mengakui sudah menganiaya Abas karena sakit hati, dendam. 

Kepada awak media, Jumat kemarin 1 April 2022, Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan kasus ini terungkap setelah penyidik melakukan penelusuran dalam dan pemeriksaan kepada 13 orang saksi. Pelaku menganiaya korban dengan kayu ruyung, pukul dan langsung menghilang di tengah kegelapan subuh. 

Baca Juga :

Warga Gegerbitung Sukabumi Dibacok Orang Tidak Dikenal saat Salat Subuh di Masjid

Baca Juga :

Cerita Warga Gegerbitung Sukabumi Lanjutkan Shalat Subuh Meski Dibacok

"Sakit hati dan ingin balas dendam karena pernah dipukul korban di bagian telinga 10 tahun silam dengan kayu ruyung," ungkap Dedy Darmawansyah.

Kasus ini cepat menyedot perhatian publik dan menjadi atensi pihak kepolisian. Namun mengungkap pelakunya bukan perkara mudah, tak ada saksi termasuk korban yang melihat langsung sosok pelaku saat penganiayaan terjadi. 

Hal ini karena korban tidak langsung bereaksi saat telinga kanannya dipukul, dan tetap memilih melanjutkan sholat subuh hingga selesai. Tiga warga lainnya yang tengah berjamaah pun, baru mengetahui ada penyerangan setelah salat selesai, melihat korban terluka dengan ceceran darah di pakaiannya.

"Bahkan korban maupun saksi saat itu mengaku sama sekali tidak sempat melihat sosok pelaku, bahkan bayangan pelaku pun tidak. Mungkin karena tengah khusyuk salat. Tidak ada CCTV di masjid ini," ungkap Kanit Reskrim Polsek Gegerbitung, Bripka Yadi Supriadi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (2/4/2022).

photoBripka Yadi (kemeja putih) saat mendampingi Kapolres Sukabumi, Kasat Reksrim dan Kapolsek Gegerbitung memberikan keterangan pers pengungkapan kasus penganiayaan muadzin saat sholat subuh - (Istimewa)</span

Dibawah koordinasi Kapolsek Gegerbitung Iptu Erman, dibantu jajaran Reskrim dan Intel Polres Sukabumi, Bripka Yadi dan Bripka Ahyar mulai penyelidikan kasus ini, berbekal informasi yang minim. "Sempat ada sedikit miss koordinasi juga sama pemerintah desa setempat yang menyebut insiden ini karena kecelakaan. Akhirnya clear karena motif menyebut kecelakaan untuk membantu biaya pengobatan korban di rumah sakit," sambung Yadi.

Yadi perlahan mulai mengumpulkan keping-keping fakta dan informasi yang tidak mudah didapatkan, karena kebiasaan warga setempat yang tidak ingin kasus seperti ini diselesaikan secara hukum. "Di satu sisi, kami berhadapan dengan kebiasaan balas dendam. Disisi lain kasus ini menjadi atensi pimpinan, Polda Jabar dan Mabes Polri, harus ditangkap pelakunya."

Penyidik mulai memiliki arah calon tersangka, setelah korban dan sejumlah saksi menceritakan kasus-kasus masa lalu yang melibatkan Abas dan pelaku. Namun penyidik juga tidak bisa langsung mendekati AS, karena pelaku diketahui tidak kabur dan masih beraktivitas seperti biasa. 

Satu-satunya cara, lanjut Yadi menggali informasi dari banyak orang, sehingga membutuhkan waktu yang tidak bisa cepat. Ada 13 saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini. 

Baca Juga :

"Dari sana rangkaian faktanya mulai terkuak. Ada saksi yang pernah ngobrol dengan pelaku soal kayu urung, ada yang saksi pernah melihat pelaku mondar-mandir di sekitar TKP selama beberapa hari sebelum kejadian. Alhamdulilah kami mendapatkan saksi yang sempat takut dan tidak berani bercerita, ia melihat pelaku mengendarai motor meninggalkan TKP," beber Bripka Yadi lebih jauh.

Setelah dirasa cukup, pada tanggal 29 Maret, jajaran Polsek Gegerbitung langsung mengamankan pelaku. Menurut Yadi, semua cerita saksi soal motor, dan kayu ruyung berhasil ditemukan setelah pelaku diringkus.

"Pelaku tidak membantah dan langsung mengakui jika ia menganiaya saat korban tengah sholat subuh di Masjid Jami Tarbiyatul Ikhwan," lanjut Yadi.

Dari pemeriksaan, pelaku mengaku dendam lama yang baru bisa dilampiaskan setelah 10 tahun berlalu, dipicu korban kembali menceritakan peristiwa itu kepada sejumlah saksi. Saat itu telinga kanan pelaku terluka karena dipukul kayu ruyung oleh korban.

Untuk menuntaskan dendam dan kemarahannya, pelaku menunggu korban lengah. Pelaku bermotor ke TKP membawa kayu ruyung, parkir 150 meter dari masjid, mengendap-endap masuk masjid, menunggu saat yang tepat untuk menyerang korban.

Saat korban tengah sholat, duduk diantara dua sujud. Jelang sujud kedua, pelaku memukul dari arah belakang dengan kayu ruyung ke bagian telinga kanan korban, dan langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian. 

"Pelaku ini dikenal sebagai figur agresif, suka marah-marah dan mengamuk. Jadi ada sedikit ketakutan warga untuk memberikan keterangan di masa awal penyelidikan," ucap Yadi.

Selain meringkus pelaku, penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti perkara, yaitu sepotong kayu pemukul (ruyung) dengan panjang kurang lebih 75 centimeter. Motor yamaha mio warga hitam milik pelaku, pakaian korban termasuk kain sorban saat dianiaya.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal 351 (2) KUHP penganiayaan. Ancamannya pidana penjara paling lama 5 tahun.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi16 November 2024, 18:08 WIB

Berlayar dari Ujunggenteng Sukabumi, Nelayan Tewas Diduga Tersambar Petir di Laut Cianjur

Seorang nelayan, Kalam Ilahi (34), ditemukan meninggal dunia di perairan laut wilayah Tower Jangkung Blok Cibuni, Kecamatan Argabinta, Kabupaten Cianjur, Sabtu, (16/11/2024) pukul 10.00 WIB.
Nelayan Ujunggenteng Sukabumi ditemukan tewas di perairan laut Argabinta, Kabupaten Cianjur, Sabtu, (16/11/2024) | Foto : Polairud
Life16 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Setelah Sholat Subuh untuk Kemudahan Rezeki dan Pekerjaan

Dengan berdoa, kita semakin dekat dengan Allah SWT dan berharap segala hajat kita dikabulkan.
Ilustrasi - Doa adalah senjata bagi seorang muslim. Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi16 November 2024, 17:19 WIB

Siap-siap 18 Desa Dilintasi Tol Bocimi Seksi 4, Lewat Kota Sukabumi Sampai Sukalarang

Pemerintah telah memastikan kelanjutan pembangunan tol Bocimi seksi 4 yang akan menghubungkan ruas Sukabumi Barat ke Sukabumi Timur (Cibolang-Sukalarang) ini kini sudah dalam tahap persiapan.
Pantauan udara kondisi pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 pada 12 November 2024. (Sumber : Youtube/Edwar Widodo)
Musik16 November 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu “Semoga Ada Waktu Luang” yang Dipopulerkan Feby Putri

Music Video Semoga Ada Waktu Luang sebuah bukti bahwa akhir Feby Putri mencoba masuk mengambil peran dalam karya visual dari karya musiknya.
Music Video Semoga Ada Waktu Luang sebuah bukti bahwa akhir Feby Putri mencoba masuk mengambil peran dalam karya visual dari karya musiknya. (Sumber : YouTube/@Feby Putri)
Food & Travel16 November 2024, 15:00 WIB

8 Daya Tarik Pantai Cibuaya Sukabumi, Bisa Melihat Indahnya Matahari Terbenam

Pantai Cibuaya adalah salah satu destinasi wisata pantai yang tak boleh Anda lewatkan saat berkunjung ke Sukabumi, khususnya kawasan Ujung Genteng.
Pantai Cibuaya adalah salah satu destinasi wisata pantai yang tak boleh Anda lewatkan saat berkunjung ke Sukabumi, khususnya kawasan Ujung Genteng. (Sumber : Instagram/@yyiayy).
Sukabumi Memilih16 November 2024, 14:56 WIB

Ayep Zaki Siap Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah untuk Sukabumi Baru

Pernyataan Ayep Zaki menanggapi peringatan Presiden Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan perdana ke Bali pekan lalu.
Calon Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi16 November 2024, 14:10 WIB

Komisi I DPRD Sukabumi Terima Aspirasi Warga Desa Sangrawayang Penggarap Lahan HGU

Iwan menjelaskan langkah awalnya adalah merespons surat yang dikirim warga.
Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi saat mendengar aspirasi warga di kantor BKPSDM Kabupaten Sukabumi pada 11 November 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi16 November 2024, 13:56 WIB

Mengambang Terimpit Batu Sungai Cimandiri, Lansia yang Hanyut di Lembursitu Sukabumi

AS ditemukan oleh tim SAR gabungan yang berjumlah 50 orang.
Proses evakuasi jenazah AS (72 tahun) setelah ditemukan di Sungai Cimandiri, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/11/2024). | Foto: BPBD
Sukabumi16 November 2024, 13:25 WIB

Jembatan Cipalasari Parungkuda Sukabumi Amblas, Akses Warga Terputus

Jembatan ini merupakan penghubung Kampung Tayasa dan Kampung Cioray.
Kondisi Jembatan Cipalasari di Kampung Tayasa, Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/11/2024). | Foto: P2BK Parungkuda
Film16 November 2024, 13:00 WIB

5 Fakta Menarik Film Bila Esok Ibu Tiada, Adaptasi Novel Best Seller!

"Bila Esok Ibu Tiada" adalah sebuah film drama keluarga Indonesia yang berhasil menyentuh hati banyak penonton.
"Bila Esok Ibu Tiada" adalah sebuah film yang sangat menyentuh hati dan layak untuk ditonton. (Sumber : Instagram/@bilaesokibutiadaofficial).