SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah di Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi memaksa warga untuk mengungsi ke posko pengungsian. 30 jiwa menghuni posko tersebut sejak Selasa, 22 Maret 2022. Selama disana, keluh kesah pun bermunculan.
"Selama di sini banyak kekhawatiran, apalagi kalau hujan atap tenda bocor jadi kita di sini kebanjiran," kata penghuni posko, Esih (53 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Kamis (31/3/2022).
“Kalau habis hujan terus keadaan malam, saya suka tak lelap tidur karena banyak lintah di sini dan ada yang sampai digigit juga," ujar warga Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren itu.
Baca Juga :
Hal senada diungkapkan, Rudi. Menurut dia ketika hujan turun, air masuk ke tenda pengungsian membuat terpal yang menjadi alas untuk tidur basah.
Di posko ini juga tersedia kamar-kamar yang disekat ukuran 2 Meter yang hanya cukup di isi oleh dua orang saja setiap kamarnya. Namun ketika di siang hari, Rudi mengaku kamar tersebut gerah dan pengap. "Kalau siang panas pisan, makanya para pengungsi lebih memilih diam di sini [tenda utama]," imbuhnya.
Perihal Kesehatan, para pengungsi di sini menuturkan bahwa setiap hari selalu ada pengecekan kesehatan dari Puskesmas Palabuhanratu.
Bencana pergerakan tanah di Desa Pasirsuren serta Desa Tonjong menyebabkan kerusakan pada bangunan. Dari data, terdapat 16 rumah rusak berat dan 14 lainnya rusak sedang.