SUKABUMIUPDATE.com - Seorang perfectionist adalah orang yang selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna bahkan menuntut orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti dirinya dan tidak pernah mentoleransi sebuah kesalahan.
Meski tidak ada salahnya menjadi perfectionist, tapi kamu harus tahu jika orang seperti itu sangat rentan mengalami stress bahkan depresi saat menghadapi sebuah kegagalan.
Seperti melansir dari suara.com, seorang Psikolog Klinis & Co-Founder Deep Small Talk, Nadia Feliacia dalam acara Seminar ‘Know Your Limit and Avoid Burnout’ mengatakan,
“Kalau terus-terusan begini, ini bisa berdampak bagi mentalnya. Mulai dari depresi dan cemas. Ketika sudah terkena gangguan mental, untuk care sama orang lain akan susah,”
Seseorang yang memiliki ambisi berlebihan, biasanya dikarenakan memiliki idealisme yang tinggi. Hal itulah yang kemudian mendorong dirinya untuk mengerjakan sesuatu harus sempurna.
“Ada pola pikir tertentu yang salah, misalnya harus perfect dan nggak boleh salah kalau mengerjakan sesuatu. Padahal, salah itu juga merupakan proses belajar,” ungkap Nadia lebih lanjut.
Jika kamu adalah orang yang termasuk memiliki ambisi berlebihan dan perfeksionis, Nadia menyarankan agar kamu menganalisis kembali apa yang ada dalam pikiranmu. Dengan cara mengidentifikasi masalah, apakah masalahnya besar atau hanya masalah sepele.
“Kita identifikasi pemikiran salah kita, apakah kalau kita salah itu sama saja bodoh? Padahal bisa saja masalahnya begitu aja, bahkan minor,” kata Nadia.
Selain itu Nadia juga mengatakan bahwa kita harus cek bukti dari pikiran kita, apa benar atau salah.
“Kalau kita melakukan kesalahan A, apakah itu disebut bodoh? Tidak, kita harus definisikan dulu apa artinya bodoh. Jadi kita harus lebih objektif dan ambil jarak dulu,” Dan itulah saran dari Nadia, seorang Psikolog Klinis & Co-Founder Deep Small Talk.
SUMBER: SUARA.COM