SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia dan Sukabumi berduka, Kosasih Kartadiredja wasit berlisensi FIFA pertama di tanah air meninggal dunia. Kabar duka meninggalnya legenda dunia olahraga Indonesia ini, dibenarkan oleh keluarganya di perumahan CBI Subang Jaya Cikole Kota Sukabumi.
Wafatnya Kosasih Kartadiredja, juga diinformasikan oleh para pegiat sejarah Sukabumi di akun media sosialnya. "Inalillahi wainailaihi rojiun. Dapet kabar pak Kosasih wasit FIFA pertama Indonesia dari Sukabumi telah berpulang ke Rahmatullah. Semoga beliau Husnul khotimah," tulis Irman Sufi Firmansyah pemerhati sejarah Sukabumi di dinding Facebooknya, Rabu (23/3/2022).
Irman bahkan membagikan foto-foto saat ia mengunjungi rumah Kosasih Kartadiredja di Kota Sukabumi. Tak cukup disana, ia juga mengeluarkan sejumlah dokumen sejarah sepak terjang sang King Cobra (julukan Kosasih) saat menjadi wasit di sejumlah pertandingan Internasional,.
Melansir revolusimental.go.id, Kosasih Kartadiredja memang kurang dikenal oleh generasi muda pecinta sepakbola tanah air. Meski begitu Kosasih menjadi legenda Wasit di Indonesia.
Karir Kosasih di dunia sepakbola tanah air sangat cemerlang di dekade 1970-an, ia memimpin sejumlah pertandingan domestik maupun internasional. Awalnya, Kosasih adalah pemain sepakbola untuk tim Perssi Sukabumi Junior pada tahun 1955.
Namun, karirnya tidak terlalu cemerlang. Akhirnya ia pun memilih untuk beralih karir menjadi wasit. Kosasih berhasil mendapatkan lisensi C1 nasional setelah menjalani pendidikan Wasit satu pada tahun 1965.
Baca Juga :
Setelah menjalani pendidikan wasit, Kosasih langsung terjun ke lapangan. Kinerjanya sangat memuaskan. Ia sangat tegas dan adil dalam mengambil keputusan di setiap pertandingan.
Melihat performanya yang mengagumkan, PSSI pun mengajukan Kosasih ke FIFA pada 1972. Tak lama berselang, Kosasih pun mendapatkan Lisensi dari FIFA.
Berkat Lisensi FIFA yang diraih, Kosasih memimpin sejumlah pertandingan internasional. Ia juga terpilih sebagai Wasit untuk Piala Dunia Junior 1979 di Tokyo, Jepang.
Kosasih merupakan sosok Wasit yang galak dan tak segan mengeluarkan pemain dari lapangan alias kartu merah. Karena aksinya tersebut, Kosasih pun dijuluki King Cobra oleh surat kabar asal Singapura, The Straits Times.
Kosasih pernah ditantang oleh salah satu pemain, namun ia tak takut dan tetap teguh dengan pendiriannya. Selain tegas dalam menindak pemain, Kosasih juga enggan menerima suap dari pihak atau tim manapun untuk melakukan pengaturan skor.
Setelah Kosasih pensiun dari dunia Wasit pada 1995, ia ditugaskan untuk menjadi inspektur Wasit di komisi Wasit PSSI. Pada saat itu ia mendapatkan banyak tawaran suap dari para pihak.
Kosasih dengan tegas menolak semua tawaran suap, bahkan ia tidak segan memberikan sanksi kepada Wasit yang terlibat dengan suap dan pengaturan skor.
Tentunya integritas Kosasih ini berbanding terbalik dengan wasit-wasit Indonesia saat ini yang cukup sering terindikasi pengaturan skor.