SUKABUMIUPDATE.com - Demo sopir angkot 08 jurusan Cisaat-Kota Sukabumi yang memprotes perubahan jalur trayek memasuki hari kedua, Selasa (15/3/2022). Seperti hari pertama, Senin, 14 Maret 2022, aksi tersebut membuat masyarakat pengguna angkot terlantar.
Seperti yang terpantau di depan Mapolsek Cisaat, Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Nampak para ibu yang pulang menjemput anaknya sekolah hingga pelajar menunggu tumpangan.
Baca Juga :
Salah seorang warga, Marwansyah Nasution (68 tahun) mengatakan, menyampaikan pendapat melalui aksi unjuk rasa itu diperbolehkan. Namun jangan sampai aksi tersebut merugikan masyarakat.
“Sudah dua hari seperti ini terus. Setiap saya mau berangkat selalu telat datang ke tempat kerja karena tidak ada angkot. Saya pun mengerti, sopir melakukan aksi seperti ini karena ingin ada solusi. Namun mestinya dilihat juga apa dampaknya, terutama kepada pemerintah apabila ada seperti ini maka hal apa yang harus dilakukan, jangan sampai masyarakat terdampak,” jelas warga Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh.
Marwansyah menyatakan, pada hari pertama aksi demo sopir angkot, dia dapat sampai ke tempat kerjanya di Kota Sukabumi setelah diantar anaknya.
Dia pun sudah mengetahui adanya aksi demo lanjutan. Namun dia tetap berangkat dari rumahnya untuk bekerja dengan harapan pemerintah menyediakan kendaraan untuk mengangkut masyarakat.
Namun di tempat dia biasa menunggu angkot, tepatnya di depan Mapolsek tidak ada kendaraan yang mengangkut masyarakat itu.
“Enak yang punya uang lebih bisa memesan gojek. Tapi kalau seperti anak sekolah kan kasihan, tidak semua anak sekolah diberi bekal yang besar,” ujarnya.
Dia pun berharap aksi mogok narik sopir angkot itu membuah hasil sesuai dengan harapan. “Saya berharap ada win-win solution dari aksi ini,” jelasnya.