SUKABUMIUPDATE.com - Komunitas Pecinta Nusantara (KPN) bersama komunitas Santri Sukabumi melakukan deklarasi Gus Muhaimin Presiden 2024.
Kegiatan bertema 'Dari Santri Untuk Panglima Santri' dilaksanakan di Ponpes Darul Muta'allimien, Jalan Goalpara Kampung Cikaret RT 04/01, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Minggu (13/3/2022).
Baca Juga :
Panitia deklarasi Dian RA menyatakan ada beberapa hal yang menjadi latar belakang KPN dan santri mendukung pria bernama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar itu.
Hal itu diantaranya, Gus Muhaimin dinilai relevan dengan Sukabumi dari sisi kulturnya. Sebab Sukabumi memiliki banyak pondok pesantren. Yang Kedua Beliau bisa diterima semua golongan termasuk kalangan milenial saat ini.
"Beliau [Gus Muhaimin] cocok memimpin masa depan Republik Indonesia ini, khususnya di 2024," ujar Dian.
Menurut Dian, usai kegiatan deklarasi ini, KPN dan santri akan menjalankan rencana-rencana yang sudah dibuat secara estafet diantaranya melakukan rekrutmen kader yang sanggup dan siap berjuang.
Untuk kader, KPN dan santri lebih cenderung ke kalangan milenial. Sebab kalangan tersebut begitu akrab dengan media sosial dan hal yang menjadi sebuah upaya untuk mengenalkan sosok Gus Muhaimin secara masif ke publik.
"Kita mulai roadshow ke berbagai wilayah untuk rekrutmen kader dari tingkat desa sampai Ke RW-an supaya masyarakat sukabumi lebih mengenal sosok beliau," ujarnya.
Selain deklarasi, kata Dian, dilakukan juga penyerahan santunan bagi kalangan buruh, ustadz dan petani. Melalui kegiatan santunan tersebut menunjukan bahwa ada nilai manfaat dari deklarasi yang dilakukan.
Sementara itu, koordinator deklarasi Ustadz Muhammad Zaki Khaeruman menyatakan apabila Cak Muhaimin terpilih sebagai Presiden di 2024 nanti, maka diharapkan ada sebuah perhatian terhadap santri serta ponpes.
"Gus Muhaimin menjadi harapan santri dan pondok pesantren. Jadi secara simpelnya dari santri untuk negeri," jelasnya.
Zaki menyatakan, dalam deklarasi ini dirinya mengatasnamakan ponpes Darul Muta'allimien yang sekaligus mewakili suara kalangan santri dan kyai.
"Kedua kami juga punya kendaraan KPN atau Komunitas Pecinta Nusantara, yang mudah-mudahan dengan adanya komunitas ini program-program bisa lebih cepat dirasakan masyarakat," pungkasnya.