Virus Japanese Encephalitis Ditemukan di Australia, Apakah Lebih Berbahaya dari Covid-19?

Sabtu 12 Maret 2022, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 belum selesai kini telah terdeteksi virus Japanese Encephalitis di Australia yang ditemukan pada burung dan babi serta telah menginfeksi manusia.

Melansir dari suara.com, pakar memprediksi jika virus ini akan menjadi ancaman global selanjutnya. 

Awalnya Japanese Encephalitis ini ditemukan pada babi dan burung, kemudian ditularkan pada nyamuk ketika binatang kecil itu menggigit hewan yang terinfeksi. 

photoBabi dan Burung - (Freepik)</span

Virus ini tidak dapat menyebar dari manusia ke manusia lainnya, sehingga ancamannya tidak sebesar virus corona.

Kasus-kasus di Australia diperkirakan muncul di peternakan babi, setelah empat negara bagian melaporkan infeksi bulan lalu. 

Ada dua orang yang terinfeksi, seorang pria berusia 70-an dan satu lagi berusia 60-an, keduanya telah meninggal karena virus tersebut sejak 28 Februari.

Ilmuwan kesehatan dan CEO encephalitis Society Dr Ava Easton telah berbagi kekhawatiran sejumlah besar orang akan mati atau menghadapi efek "mengubah hidup" dari virus tersebut.

"Ada sepertiga bagian orang yang terinfeksi encephalitis dari gigitan nyamuk akan meninggal, dan 50 persennya akan mengalami perubahan kehidupan,”

Dia mengatakan kepada 7NEWS bahwa banjir baru-baru ini di Australia timur telah menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk.

photoNyamuk - (Freepik)</span

Dr Easton menjelaskan, "Banjir di Australia telah mengakibatkan lebih banyak air, lebih banyak burung yang bermigrasi dan itu berarti lebih banyak kapasitas nyamuk untuk memakan apa yang kami sebut inang virus ini seperti babi dan burung air."

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus Japanese Encephalitis, suatu bentuk flavivirus, hanya akan mengalami penyakit ringan atau tanpa gejala yang sering disalah artikan sebagai flu.

Tetapi beberapa akan mengembangkan ensefalitis, yang bisa berakibat fatal atau menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang.

Gejala encephalitis termasuk kebingungan, sakit kepala, leher kaku, tremor, kantuk dan kejang.

Saat ini tidak ada obat untuk Japanese Encephalitis. Jika seseorang mengalami infeksi yang parah, mereka biasanya perlu dirawat di rumah sakit agar dapat diberikan cairan, oksigen dan obat-obatan.

Namun, jumlah ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Juru bicara departemen kesehatan Chris Lease mengatakan penting bagi orang-orang untuk menghindari digigit nyamuk.

Sekitar 1 dari setiap 250 orang yang terinfeksi Japanese Encephalitis mengalami gejala yang lebih parah saat infeksi menyebar ke otak.

Ini biasanya terjadi 5 sampai 15 hari setelah infeksi dan termasuk suhu tinggi, leher kaku, kebingungan atau kelemahan otot.

Hingga 1 dari setiap 3 orang yang mengalami gejala yang lebih serius ini akan meninggal akibat infeksi.

Anak-anak berusia dibawah lima tahun dan orang tua harus diberi perhatian khusus, karena jika mereka terkena virus Japanese Encephalitis kemungkinan mereka akan terkena gejala yang lebih parah.

Baca Juga :

source: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola19 Januari 2025, 10:00 WIB

Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League

Mulai dari laga-laga Premier League, Serie A, La Liga, hingga BRI Liga 1, berikut rangkuman Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025.
Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League. Foto: Streaming Aplikasi Vidio
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
Life19 Januari 2025, 08:00 WIB

7 Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya

Berikut Sederet Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya.
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus. (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).