SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem ditandai dengan hujan yang lebat, badai dan angin kencang.
Menurut BMKG, ada enam fenomena yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem di Indonesia, diantaranya yaitu La Nina, angin Monsun Asia, Kelvin and Rossby, Madden-Julian Oscillation, bibit siklon dan menghangatnya suhu permukaan air laut yang menyebabkan peningkatan penguapan.
Melansir dari tempo.co, cuaca ekstrem bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi diakibatkan oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Baca Juga :
Adapun penyebab bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.
Mengutip World Weather Attribution, terdapat beberapa kriteria cuaca ekstrem, misalnya kekeringan hingga menyebabkan kekurangan pasokan air dan sumber pangan.
Kekeringan juga meningkatkan risiko kebakaran hutan. Adapun intensitas hujan lebat dengan badai besar, angin topan, sehingga menyebabkan banjir juga termasuk cuaca ekstrem.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika cuaca ekstrem cenderung mengakibatkan risiko keselamatan jiwa dan harta, serta mengakibatkan bencana di darat dan laut.
Cuaca ekstrem yang mempengaruhi darat misalnya angin puting beliung, angin kencang, hujan lebat, petir, hujan es.
Peringatan dini cuaca ekstrem di laut meliputi unsur siklon tropis, angin kencang, angin puting beliung, gelombang pasang.
source: tempo.co