SUKABUMIUPDATE.com - Energi nuklir memang dapat membawa manfaat untuk kehidupan manusia jika digunakan dengan tepat seperti menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir, bahan bakar alternatif dan sebagainya.
Namun, saat ini beberapa negara-negara besar di dunia menjadikan nuklir sebagai senjata yang siap digunakan untuk menghadapi konflik atau perang dengan negara lain.
Jika negara-negara pemilik senjata nuklir tersebut terlibat peperangan, bukan tidak mungkin senjata berbahaya itu akan digunakan.
Seperti kita tahu senjata nuklir memiliki dampak kerusakan yang luar biasa. Contohnya seperti yang terjadi pada kota Nagasaki dan Hiroshima di Jepang saat perang dunia II.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup seandainya perang nuklir benar-benar terjadi?
Mengutip dari laman National Geographic Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup jika perang nuklir benar terjadi.
1. Mengungsi ke Daerah Aman
Saat perang nuklir benar terjadi, yang pertama harus dilakukan yaitu pergi ke tempat yang dirasa aman.
Melihat dari perang-perang yang terjadi sebelumnya ada beberapa daerah yang dinilai aman, contohnya seperti menghindari beberapa tempat strategis seperti pangkalan militer, pusat-pusat pemerintahan, fasilitas industri strategis.
Tempat strategis seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta serta tempat-tempat keramaian lainnya.
Oleh sebab itu, kita bisa pergi menuju daerah seperti pedesaan yang tidak menjadi area strategis dan berlindung sebaik mungkin.
2. Buat Tempat Perlindungan
Jika tidak memungkinkan untuk pergi ke tempat yang jauh dari pusat keramaian, kamu bisa berlindung sebaik mungkin di dalam rumah.
Berlindung di rumah dengan tempat perlindungan khusus seperti bunker. Bunker merupakan ruangan dengan dinding tebal di dalam tanah.
Namun, sistem sirkulasi udara juga harus diperhatikan dengan baik, mengingat udara yang terkontaminasi radiasi bisa saja masuk ke dalam bunker.
Menurut beberapa laporan, dampak paling kuat dari radiasi senjata nuklir yaitu sekitar 48 jam setelah ledakan terjadi.
3. Perhatikan Persediaan Air dan Makanan
Air bersih akan menjadi barang yang sangat penting saat bertahan hidup di tengah perang nuklir, mengingat manusia hanya bisa bertahan selama tiga hari tanpa air.
Jika sebuah bom nuklir meledak, maka air di sekitar lokasi ledakan sangat mungkin tercemar oleh radiasi. Karena itu persediaan air bersih yang didapat sebelum terjadinya perang nuklir sangat penting.
Selain air, cadangan makanan juga tak kalah penting. Kamu bisa menyetok makanan kaleng atau kemasan di tempat perlindungan.
Pertimbangkan juga listrik yang akan mati serta kehabisan bahan bakar sehingga kita harus pintar-pintar memilih jenis makanan.
Pilihlah makanan berprotein tinggi seperti kacang-kacangan atau minuman manis bisa menyelamatkan kita dari kekurangan energi.
4. Siapkan Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan hal penting selama kita mengungsi dan mengurung diri untuk berlindung selama perang terjadi.
Kita harus mengetahui apakah serangan yang terjadi sudah berhenti serta bagaimana dampak dari serangan tersebut.
Karena itulah alat komunikasi akan menjadi barang yang sangat penting. Namun, kita juga memilih alat komunikasi yang tepat.
Pilihlah Radio yang tidak memerlukan listrik langsung atau radio yang menggunakan baterai bisa menjadi alat pencari informasi terbaik.
Meskipun pemancar radio yang ada mungkin saja terdampak, tetapi hal tersebut menjadi cara terbaik dalam memperoleh informasi.
5. Sediakan P3K
Memahami dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K seperti mengobati luka kecil harus dilakukan karena hal tersebut bisa menyelamatkan hidup kamu.
Luka kecil yang tidak segera diobati dengan benar bisa menyebabkan kematian karena adanya infeksi pada luka.
Kamu bisa melengkapi perbekalan dengan berbagai jenis obat.
Selain itu, jangan abaikan juga masalah kebersihan. Senjata nuklir selain dapat memberi dampak langsung juga bisa memberi dampak tidak langsung, seperti menyebabkan penyakit kolera dan tifus.
Alat kebersihan harus dipersiapkan paling tidak seperti sabun dan pembersih tangan serta masker.
Itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup ketika perang nuklir benar-benar terjadi, meskipun langkah tersebut tidak dapat menjamin keselamatan seratus persen, namun setidaknya itulah cara terbaik yang bisa dilakukan di tengah kekacauan akibat perang.