SUKABUMIUPDATE.com - Jatuh cinta merupakan satu-satunya jatuh di Bumi yang tidak dipengaruhi gravitasi. Jika sedang terpana asmara dunia rasanya penuh pelangi, namun saat keadaan tidak seindah harapan disitulah patah hati muncul.
Berbicara soal soal sakit, bagaimana sebenarnya tubuh kita merespon perasaan patah hati? mengapa sakitnya terasa sesak di dada tidak di kepala?
Sebelum pada penjelasan patah hati, kita akan bahas terlebih dahulu bagaimana rasa Cinta itu bisa ada.
A. Rasa Cinta
Melansir dari kanal YouTube Kok Bisa, Cinta itu bisa ada karena adanya berbagai bahan kimia seperti Dopamin, Oksitosin, Vasopresin yang ada di otak manusia dan akan membuat kita dapat merasakan jatuh cinta.
Nah, jatuh cinta sendiri membuat manusia kecanduan. Jika yang namanya candu diputus, maka akan menyebabkan rasa sakit.
Dalam situasi seperti ini, area Otak Anterior Cingulate Cortex jadi aktif dan bagian ini pula yang akan aktif setiap kali kita merasakan sakit dari luka atau cedera.
B. Lantas kenapa disebut sakit hati?
Singkatnya menurut @KokBisa, ada sebuah penelitian yang menunjukkan jika di dalam tubuh kita ada sebuah konflik sistem saraf yang membuat jantung kita berdetak kencang dan yang membuatnya melambat aktif saat bersamaan.
Jika diibaratkan, kita seperti menginjak gas dan rem berbarengan, hal inilah yang memunculkan rasa sakit di dada atau di leher yang kita sebut dengan ‘Sakit Hati’.
Jika patah hati ini berlebihan, maka stresnya dapat membuat kita seperti sakit Jantung sungguhan. Hal ini dikarenakan saat tubuh kita mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon-hormon Katekolamin seperti Dopamine, epinephrine, Norepinephrine.
Jika jumlahnya sudah kebanyakan maka jantung kitalah yang akan kena imbasnya dan hal tersebut bisa terjadi pada orang yang bahkan tidak memiliki riwayat penyakit Jantung.
Depresi kerap terjadi pada siapa saja, namun hati yang lara dan menderita merupakan naluri alam manusia, kita tidak perlu malu untuk mengakuinya.
Diketahui, patah hati yang timbul merupakan proses dari evolusi saat manusia hidup di alam terbuka dan banyak binatang buas mengintai.
Bagi Nenek moyang kita, hidup bersama itu memudahkan untuk bertahan hidup karena pada waktu itu manusia akan tangguh jika bersatu dan lemah kalau terpisah, baik itu waktu mencari makanannya atau waktu membesarkan anak.
Kesendirian atau dikucilkan dari kelompok artinya membuat peluang bertahan hidup makin menipis, makanya sakit hati yang kita rasakan setelah ditinggal sendiri itu sebenarnya jadi pengingat untuk kita bertahan bersama orang-orang terdekat kita.
Mungkin rasa Patah hati akibat putus cinta membuat kita pesimis sama segalanya, tapi perlu kita ingat untuk selalu menyimpan sejumput cinta di hati untuk diri kita sendiri.
Memang masih jadi misteri, banyak kisah saat cinta menyelamatkan kita dari kejahatan, membuat kita rela mengorbankan apa yang kita suka demi orang lain atau mau banting tulang buat ngelakuin hal susah dan berbahaya dengan apa yang kita cintai.