Kok Aplikasi PeduliLindungi Masih Warna Hitam Meski Sudah Negatif COVID-19?

Senin 21 Februari 2022, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan terkait sejumlah laporan yang menyebut warna aplikasi PeduliLindungi masyarakat yang berwarna hitam, meski sudah dinyatakan negatif COVID-19.

Mengutip dari suara.com, Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menekankan meskipun aplikasi PeduliLindungi seseorang berwarna hitam, masyarakat tidak perlu khawatir karena warna itu dapat berubah setelah tes COVID-19 yang dilakukan pada hari kelima atau keenam menunjukkan hasil negatif atau masa isolasi yang dijalankan sudah lewat dari 10 hari.

Menurutnya, daripada memusingkan warna di aplikasi PeduliLindungi, ia meminta seluruh masyarakat untuk memfokuskan diri melakukan isolasi mandiri dengan baik dan benar dibandingkan dengan perubahan warna dalam aplikasi PeduliLindungi.

“Penekanan saya di sini adalah lebih kepada kita melakukan isolasi mandiri secara baik dan benar, itu yang paling penting. Supaya kita menjaga semuanya, juga menjaga orang orang di sekitar kita,” ketusnya.

Baca Juga :

photo(Ilustrasi) Aplikasi PeduliLindungi. - (IST)</span

Tes COVID-19 yang dapat digunakan adalah tes usap antigen atau tes usap PCR. Apabila dalam waktu 10 hari tersebut warna hitam tak kunjung berubah warna, maka masyarakat dianjurkan untuk kembali melakukan isolasi mandiri sampai tes menunjukkan hasil yang negatif.

“Langsung konsultasi, langsung isolasi mandiri. Asalkan isolasi yang dijalankan dengan benar dalam 10 hari, dia otomatis akan hilang sendiri hitamnya,” kata dia.

Menurut Kunta, dibandingkan dengan merisaukan warna hitam pada PeduliLindungi, masyarakat dianjurkan untuk menjalankan isolasi mandiri dengan baik dan benar sesuai dengan syarat yang diberikan pemerintah yakni memenuhi syarat klinis ataupun syarat kediaman yang dijadikan tempat isolasi mandiri.

Selama masa isolasi mandiri itu pula, meskipun hanya satu orang yang terinfeksi COVID-19, keluarga diharapkan tetap menjaga jarak dan tidak melakukan aktivitas bersama-sama guna mencegah terjadinya klaster dalam keluarga.

“Kalau sudah negatif dua kali, (warna hitam, red.) akan hilang. Tapi kalau masih positif, dia akan tetap isolasi mandiri. Tapi tanpa tes pun sebenarnya bisa hilang hitamnya itu dalam 10 hari,” kata dia.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, masyarakat harus cermat dalam memperhatikan syarat klinis ataupun syarat rumah yang dijadikan tempat isolasi agar isolasi mandiri dapat berjalan dengan baik.

Bagi syarat klinis, masyarakat harus memastikan bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri memiliki usia maksimal 45 tahun, tidak memiliki komorbid, dan dapat mengakses layanan kesehatan telemedisin.

Syarat rumah untuk melakukan isolasi, di antaranya memiliki kamar tidur dan kamar mandi terpisah yang digunakan oleh anggota keluarga lainnya.

Selain itu, diharapkan masyarakat juga memiliki alat periksa kesehatan, seperti termometer, oksimeter, ataupun pengukuran saturasi oksigen sendiri.

Reisa menegaskan kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri agar terus melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan kapan waktu isolasi dapat berhenti dilakukan.

“Kita bisa menjaga diri kita dan orang-orang tersayang. Kalau hasilnya positif, tentu akan ada penanganan lebih lanjutnya. Kalau misalnya memenuhi syarat klinis, bisa langsung isolasi mandiri begitupun dengan syarat rumah,” kata dia.

Sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 April 2024, 20:30 WIB

7 Cara Sehat dengan Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Gula Darah

Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda.
Ilustrasi - Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda. (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih24 April 2024, 20:25 WIB

5 Bakal Calon Bupati Sukabumi Resmi Mendaftar ke PKB

Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Sukabumi, Bayu Permana mengatakan selama proses penjaringan sejak dibuka hingga saat ini sudah ada 5 kandidat yang mendaftar untuk maju Pilkada Sukabumi melalui PKB.
Ketua Desk Pilkada PKB Bayu Permana saat menerima penyerahan berkas pendaftaran dari salah satu kandidat | Foto : Ist