SUKABUMIUPDATE.com - Bagaimana bentuk dan warna serta gambar mata uang rupiah dari jaman ke jaman? Untuk melihatnya, kini warga Sukabumi tak perlu jauh-jauh cukup datang ke museum Tionghoa di kawasan ruko danalaga Odeon, Kecamatan Warudoyong, yang hari ini diresmikan seiring dimulainya STF 2022 atau Sukabumi Tourism Festival 2022.
Museum yang menyimpan banyak barang bersejarah diresmikan hari ini, bertepatan dengan dimulai rangkaian event wisata Sukabumi Tourism Festival 2022 atau STF 2022, Sabtu (19/2/2022). Koleksi rupiah dan uang yang pernah beredar di tanah nusantara sejak zaman kerajaan ini berada di lantai dua gedung museum yang berkelir merah sebagai warna dominan.
Koleksi berharga ini milik Vidi Jensen (50 tahun) warga kelahiran gang Murni Kota Sukabumi. Disini ada ribuan lembar dan keping mata uang dari jaman dulu, dirawat dengan rapi agar tetap abadi dan bisa dilihat oleh generasi nanti.
"Saya koleksi sejak kecil, ada yang beli ada juga dikumpulkan dari keluarga dan orang tua. mata uang indonesia, dari sen ke rupiah. Baik rupiah buatan pemerintah kita, rupiah produksi jepang ataupun mata uang belanda saat masih menjajah Indonesia," jelas Vidi kepada sukabumiupdate.com di Museum Tionghoa Sukabumi, Sabtu.
Bahkan ia punya koleksi benda yang menjadi alat tukar (uang) pada masa jaman kerajaan, khususnya Sriwijaya. Ada kepingan mata uang sen yang punya kisah sejarah panjang.
"Tahun 1945 itu mata uang sen logam ini jadi salah satu alat pembayaran upah pekerja atau buruh. Dulu upah harian pekerja itu masih 8 sen dibayarnya dengan uang logam ini," jelas Visi memperlihatkan koleksi uang sen logamnya kepada pengunjung museum.
Baca Juga :
Ia menyerahkan benda-benda berharga ini ke museum tionghoa Sukabumi agar bisa dilihat oleh publik. Vidi berharap koleksinya menjadi sumber pengetahuan sejarah bagi siapapun yang berminat dengan kisah alat tukar ekonomi di Indonesia khususnya generasi muda.
Karena masih pandemi dan angka paparan kembali meningkat, panitia STF dan museum menerapkan prokes ketat untuk para pengunjung. Seperti pembatasan jumlah pengunjung, termasuk memberlakukan aplikasi pedulilindungi.
Diselenggarakan selama sepekan, Sukabumi Tourism Festival akan menjadi event wisata berbasis edukasi budaya dan kesejarahan. Banyak rangkaian acara yang dapat diikuti oleh masyarakat Sukabumi, seperti halnya tur kesejarahan, kunjungan museum, dialog interaktif bersama para tokoh, perlombaan, hingga eksibisi dan pameran kesejarahan.
Mulai hari ini hingga 27 Februari 2022 mendatang. Dengan konsep wisata tempo dulu ‘Exploring Paradise of Harmony’ dalam STF 2022 akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat, di antaranya kunjungan venue kegiatan kurang dari 50 persen dan hiburan yang bersifat kerumunan ditiadakan.