SUKABUMIUPDATE.com - Dalam masa pandemi, Pemerintah Kota Sukabumi memperkuat tiga inovasi daerah yakni program Sukabumi Kelurahan Entrepreneur Center (Kece), Homecare dan Ambulans Sigap, serta udunan online. Ketiga inovasi tersebut berhubungan dengan pemulihan ekonomi, pelayanan kesehatan dan meningkatkan kebersamaan dalam membantu warga membutuhkan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat mengikuti penilaian Tahap II Presentasi dan Wawancara Kabupaten/Kota Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022 di Ruang Pertemuan Bappeda Kota Sukabumi.
Inovasi pertama yakni Sukabumi Kelurahan Entrepreneur Center (Kece) dalam rangka pemulihan ekonomi. Program ini sebagai upaya melahirkan wirausaha muda misalnya ditujukan bagi warga yang terdampak pandemi seperti dirumahkan. Pada 2021 lalu ada sebanyak 355 orang warga yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan.
Baca Juga :
Berikutnya yakni layanan Homecare dan Ambulans Sigap dalam antisipasi bidang kesehatan. Layanan Ambulans Sigap 24 jam meningkatkan cakupan layanan kedaruratan hingga 100 persen dibandingkan sebelumnya. Sementara layanan homecare yakni keberadaan perawat yang mendatangi warga yang sakit di tiap kelurahan juga telah menjangkau banyak warga.
Terakhir inovasi daerah lainnya yakni Udunan Online dalam menggerakan partisipasi elemen warga mengatasi masalah sosial kemasyarakatan. Dalam masa pandemi banyak warga yang membutuhkan bantuan seperti rumah rusak dan warga yang sakit mendapatkan bantuan dengan cepat. Di mana dana tersebut berasal dari donasi warga melalui Udunan Online.
Sementara itu Fahmi mengatakan penilaian pembangunan daerah adalah proses yang dilaksanakan Pemprov Jabar dalam rangka melihat kota/kabupaten mana saja yang proses perencanaan pembangunan sudah sesuai dan inovatif.
"Alhamdulillah Kota Sukabumi masuk lima besar dan proses ini menentukan, mudah-mudahan Kota Sukabumi menjadi yang terbaik di Jabar," ujar Fahmi. Ia mengatakan, ini merupakan tahap terakhir dan menunggu proses selesai.
Perencanaan pembangunan di Kota Sukabumi lanjut Fahmi, sudah selaras dengan isu strategis dan kebijakan pembangunan baik nasional dan provinsi. Selain itu pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan mulai rembug warga, musrenbang kelurahan, kecamatan dan tingkat kota.
Di samping itu perencanaan melalui pendekatan lainnya yakni youth planner merupakan musrenbang anak muda (anak SMA dan perguruan tinggi-red) sehingga harapan anak muda diakomodir. Digelar pula FGD dengan kalangan disabilitas dalam menampung harapan dan aspirasinya.
SUMBER: WEBSITE KDP KOTA SUKABUMI