SUKABUMIUPDATE.com - MotoGP merupakan salah satu ajang balap motor yang tidak pernah sepi penggemar. Aksi-aksi overtake,manuver agresif, sehingga drama di lintasan balap selalu berhasil menarik perhatian penonton.
Seiring berjalannya waktu MotoGP terus mengalami perubahan, baik dari pembalap, tim, regulasi, dan pendatang baru yang ikut meramaikan balapan motor paling populer di dunia ini.
Terdapat banyak tim balap yang bertanding di MotoGP, tentu saja yang paling sering kita dengar yaitu tim pabrikan dan tim satelit.
Baca Juga :
Masih banyak yang bingung dengan perbedaan dari tim pabrikan dan tim satelit di MotoGP. Berikut perbedaan dari kedua tim pabrikan dan tim satelit.
Tim Pabrikan
Factory team merupakan tim utama yang berdiri dengan pabrikan yang memiliki dana melimpah. Dana ini berasal dari perusahaan motor itu sendiri dan dari sponsor yang mendukung mereka.
Factory team ini lebih kita kenal dengan nama tim pabrikan. Ducati Team, Monster Yamaha, Repsol Honda, dan Suzuki Ecstar merupakan beberapa contoh Factory Team.
Ada beberapa peraturan yang diterapkan pada factory team untuk bisa tampil di MotoGP, seperti bahan bakar maksimal 22 liter yang digunakan selama balapan, dan diberi jatah hanya 7 buah mesin untuk satu musim kompetisi.
Saat kompetisi sudah berjalan, mesin motor factory team akan disegel atau disebut juga Engine Freezed, selama itu tidak diperbolehkan melakukan pengembangan pada mesin motor hingga akhir musim.
Selain itu, masih ada peraturan mengenai uji coba dan lain sebagainya.
Tim Satelit
Tim satelit atau satellite team merupakan tim yang berhubungan langsung dengan factory team, seperti menyangkut kepemilikan motor, bantuan teknis, pembagian staf dan pembalap, atau dengan kata lain satellite team Merupakan anak dari factory team.
Satellite team biasanya memiliki dana yang terbatas, tidak sebesar yang dimiliki factory team, hal itu juga yang membatasi satellite team dalam urusan riset.
Jika factory team selalu memakai motor dan part yang terupdate, beda hal dengan satellite team yang baru bisa menggunakan part terupdate pada musim berikutnya, atau setelah dipakai oleh factory team.
Selain itu, kru satellite team juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan factory team. Dengan semua alasan itu maka tidak heran jika satellite team sulit untuk bisa naik podium apalagi mengalahkan factory team.
Contoh satellite team pada MotoGP yaitu LCR Honda, Marc VDS Honda, Pramac Ducati, RedBull KTM, dan Yamaha Petronas SRT.