Bagaimana Matahari Terbakar Tanpa Oksigen di Luar Angkasa?

Kamis 03 Februari 2022, 12:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jika melihat jauh ke luar angkasa disana, nampak Matahari yang bersinar nyala seperti bola api raksasa.

Namun, setelah lima miliar tahun menyala kenapa Matahari tak padam juga ya? lebih anehnya lagi, bagaimana cara Matahari dapat menyala di luar angkasa padahal di sana hampa udara?

Nyala Api di Bumi

photoIlustrasi Nyala Api di Bumi - (Unsplash)

Mari kembali dahulu ke Bumi, api hanya akan bisa menyala jika ada bahan bakar dan oksigen yang dipanaskan ke titik nyala.

Semakin efisien pencampuran antara bahan bakar dan oksigen, maka makin panas pula apinya.

Jika kita kembali membahas Matahari, di luar angkasa tidak ada oksigen sama sekali, padahal permukaan Matahari nyaris sama dengan suhu api terpanas di Bumi.

Lantas bagaimana hal ini dapat terjadi? Kenyataanya jawabannya bukan tentang bahan bakar rahasia, akan tetapi justru unsur paling sederhana di alam semesta.

Baca Juga :

Matahari Made in China Ciptakan Rekor Baru, Lebih Panas dari yang Ori

Pada dasarnya Matahari merupakan bola gas raksasa yang sebagian besar kandungannya merupakan hidrogen. Jauh di jantung matahari gas gas hidrogen ini bergulat dalam tekanan yang sangat dahsyat dan suhu sangat sangat panas.

Akhirnya terjadilah suatu reaksi yang sangat efisien untuk menghasilkan energi yaitu reaksi Fusi Nuklir.

Fusi Nuklir? Makhluk apakah itu?

Fusi Nuklir akan terjadi pada saat lebih dari satu inti atom bergabung untuk membentuk unsur baru dengan proton lebih banyak yang dalam kasus matahari adalah unsur hidrogen menjadi helium.

Tapi tunggu dulu, bukannya proton yang sejenis harusnya tolak menolak karena muatannya sama?

Nah disinilah uniknya, karena suhu inti yang super panas, atom atom hidrogen akan terlucuti menjadi campuran plasma.

Akhirnya proton dan elektron jadi bisa bergerak bebas dengan super cepat. Mau Tidak mau inti inti atom ini akhirnya pasti tabrakan juga, apalagi dengan kecepatan mendekati cahaya. 

Dari reaksi Fusi Nuklir tersebut lah Matahari akan kehilangan lebih dari empat juta kilo massa untuk memancarkan energi, setara 10 miliar bom hidrogen setiap detiknya.

Kebayang kan bom nuklir terdahsyat yang pernah di uji ledakan adalah bom hidrogen yang kekuatannya bahkan jauh melebihi bom atom di Hiroshima.

Satu bom saja cukup buat meluluh lantakan seluruh Kota dan Kabupaten Sukabumi, bagaimana kalau 10 miliar? 

Namun sayangnya, jumlah hidrogen yang dimiliki Matahari untuk Fusi Nuklir ternyata terbatas.

Jadi matahari pun suatu saat bakal padam karena kehabisan bahan bakar. Untungnya masih ada sekira lima miliar tahun sebelum kita harus pindah galaksi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 10:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 09:44 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Dedi Damhudi

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki turut mendoakan almarhum Dedi Damhudi husnul khatimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.(Sumber Foto: istimewa)
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi