SUKABUMIUPDATE.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menekankan bahwa Indonesia telah masuk ke dalam fase gelombang ketiga penyebaran pandemi Covid-19. Ini terutama akibat munculnya varian Omicron.
Dia menekankan, untuk menentukan apakah Indonesia sudah memasuki gelombang lanjutan penyebaran Covid-19 atau belum, tidak harus menunggu rentang waktu dua pekan mengenai data kasus positif yang telah terkonfirmasi secara harian.
"Dalam satu minggu berturu-turut, secara tren meningkat, itu sudah menjadi awal. Apalagi ini bicara peningkatannya sangat signifikan dengan pola eksponensial," tegas Dicky dikutip dari Tempo, Rabu, 2 Februari 2022.
Di sisi lain, dia menekankan, juga masih ada faktor-faktor yang mempertegas potensi peningkatan lebih lanjut di Indonesia, di antaranya ada varian baru yang memiliki potensi seperti varian of concern Omicron.
Selanjutnya, adanya populasi yang masih rawan tertular virus corona tersebut dalam jumlah yang besar. Artinya secara kerawanan imunitas, masyarakat Indonesia masih cukup signifikan lemah dan mudah tertular varian baru.
"Cukup signifikan jumlahnya untuk menjadi bahan bakar satu gelombang berikutnya. Tentu ini juga kita bisa lihat dari test positivity rate yang terus merangkak naik, jadi kita sudah bukan di awal lagi tapi sudah mulai bergerak agak tinggi lagi ke arah gelombang ketiga," tutur dia.
Bukti-bukti Indonesia sudah masuk gelombang ketiga penyebaran pun, kata Dicky, merupakan sesuatu yang bisa diprediksi secara jelas. Sebab, indikator-indikator tersebut bisa diukur dan dipantau secara berkala. Maka responsnya seharusnya lebih cepat dilakukan pemerintah.
"Sudah jelas dan ini saya sudah prediksi November tahun lalu karena ini bukan hal yang tidak bisa diprediksi. Untuk itu responsnya harus melakukan respons yang cepat karena ini ancamannya serius terutama pada anak-anak dan lansia, kaum komorbid," tegas Dicky.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memastikan, Indonesia belum memasuki gelombang ketiga lonjakan penyebaran pandemi Covid-19. Meskipun ada tanda-tanda karena terus naiknya data masyarakat yang terkonfirmasi positif tertular Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung atau P2PML Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menekankan, terkait pemberitaan yang menyatakan Indonesia telah resmi memasuki gelombang ketiga, terdapat kekeliruan.
"Kalau resmi pasti ada rilis resmi dari Kemkes (Kementerian Kesehatan)," kata dia saat dihubungi, Selasa, 1 Februari 2022.
Hanya saja, Nadia menekankan, saat ini Indonesia tengah bersiap memasuki gelombang ketiga dengan melihat data-data penambahan kasus harian saat ini. Per Selasa kemarin, penambahan kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 16.021.
"Aku bilangnya kita bersiap masuk gelombang ketiga kalau melihat ada panambahan kasus saat ini," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk program Vaksinasi Covid-19 ini.
SUMBER: TEMPO