SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa angin kencang yang terjadi di Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada hari Senin, (31/1/2022) kemarin menyisakan duka dan beban bagi sejumlah warga yang menjadi korban bencana alam tersebut.
Trisna Mulyana (36 tahun), seorang pengajar di Madrasah Miftahussalam Pasir Talaga harus merelakan rumahnya hancur ditimpa pohon saat angin kencang itu terjadi.
"Saya lagi mengajar di madrasah, jam 15.30 WIB sore saudara saya nyusul katanya ada angin gede, pas ke rumah sudah hancur ketimpa pohon dan seperti ini," ungkap Trisna kepada wartawan sukabumiupdate.com, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga :
Menurut Trisna, dua pohon manglid dengan tinggi sekira 30 dan 20 meter menghancurkan rumahnya yang memiliki ukuran 6x9 itu.
"Pohon pertama nimpa ke dapur, yang kedua nimpa ke bagian depan," papar Trisna.
Beruntung saat kejadian, Trisna mengatakan tak ada orang yang sedang tinggal di dalam rumah.
"Anak saya kebetulan lagi sama neneknya, biasanya kalau sore di sini banyak anak-anak ngaji, tapi Alhamdulillah waktu itu tidak ada orang di rumah. Anak-anak lagi main bola di lapang," terangnya.
Selain rumahnya, leuit (lumbung padi, red) milik Trisna juga hancur disapu angin kencang.
Baca Juga :
"Padi-padi di dalamnya basah," tukasnya.
Selain Trisna, Juardi (60 tahun) warga lainnya yang rumahnya hancur gegara angin kencang menjelaskan, angin tersebut menerbangkan sejumlah material bangunan rumahnya.
"Muter-muter ngangkat barang (terbawa angin). Terjadi selama kurang lebih satu jam," kata Juardi.
Juardi memaparkan, saat kejadian memang hujan terjadi sangat deras, namun setelah angin tersebut menghancurkan rumah-rumah warga, hujan pun reda.
"Beres angin halodo deui (hujan reda, red)," kata Juardi.
Disamping itu, Anang (70 tahun) juga menceritakan pengalamannya saat angin kencang terjadi menerjang rumahnya.
"Saat kejadian saya lagi sama istri, saya dan istri langsung ke luar rumah menyelamatkan diri," ujar Anang.
Anang menuturkan, rumahnya yang hancur tersebut padahal direncanakan akan direhab beberapa bulan mendatang.
Namun sayang, peristiwa angin kencang itu memudarkan keinginannya tersebut.
"Ini awalnya mau direhab, terpaksa udah kena musibah sekarang mah," ungkap Anang.
Pantauan tim redaksi sukabumiupdate.com di lokasi kejadian, hingga berita ini ditayangkan belum ada pihak yang membantu membersihkan puing-puing bekas terjangan angin tersebut.
Bantuan dari pihak pemerintah hingga saat ini pun belum datang kepada para warga korban terjangan angin kencang di Kampung Pasir Talaga ini.
"Belum ada bantuan, desa belum ngelongok," pungkas Anang.
Baca Juga :
Sebelumnya diberitakan, dalam laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cisolok, Andri Firmansyah yang dirilis BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, peristiwa angin kencang di Kampung Pasirtalaga RT 001/006, Desa Cicadas sekitar pukul 15.30 WIB.
“Hujan deras disertai Angin kencang menyebabkan 10 rumah warga tertimpa pohon dan 1 buah leuit dengan kerusakan berat,” sebut Andri dalam laporannya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Adapun yang dibutuhkan warga saat ini adalah bahan bangunan dan kondisi terkini warga melakukan pembersihan puing bangunan.
“(kerugian) masih dalam penghitungan,” singkat Andri.