SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di Kampung Batusapi, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mengecam tindakan sebuah yayasan karena membongkar kuburan milik warga guna memperlebar akses jalan ke proyek pembangunan yang akan dibangun oleh yayasan tersebut.
Epul (42 tahun), warga Kampung Batusapi menuturkan, sejumlah orang yang diketahui sebagai pelaksana proyek pembangunan yayasan itu membongkar kuburan milik warga tanpa adanya pemberitahuan atau izin terlebih dahulu kepada warga setempat.
"Tadi pagi, ada beberapa orang dengan bulldozer bongkar kuburan," kata Epul saat ditemui wartawan sukabumiupdate.com, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga :
Epul menjelaskan, diketahui yayasan yang dikelola oleh perseorangan (swasta) itu berencana akan membangun sebuah proyek yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga Batusapi.
Akses jalan menuju proyek pembangunan yayasan tersebut melewati sebuah jalan pemukiman warga yang disampingnya terdapat kuburan milik warga juga.
Secara tegas, Epul bersama warga mengecam tindakan pihak yayasan karena dinilai telah berlaku seenaknya membongkar kuburan warga demi alasan pelebaran jalan.
"Kami (warga) sangat menolak. Di situ ada kuburan yang masih layak, tiba-tiba dibongkar, pihak keluarga yang punya makam tidak tahu," jelas Epul.
Sebagai bentuk penolakan, warga setempat lalu memblokade jalan menggunakan tumpukan batu serta kayu. Orang-orang yang membongkar makam pun telah diusir oleh warga.
Disamping itu, Lurah Palabuhanratu, Hendriana menjelaskan, ia mendapatkan laporan dari warga Batusapi terkait adanya aktivitas pemindahan makam milik warga.
"Kami langsung meluncur ke lokasi, di sana warga sudah berkumpul menyetop aktivitas dari pelaksana yayasan tersebut," kata Hendriana kepada sukabumiupdate.com.
Hendriana mengatakan, pihaknya akan menanyakan kepada perwakilan yayasan tentang rencana pelebaran jalan serta pembangunan proyek yang kini dampaknya menimbulkan penolakan dari warga Batusapi.
"Pihak yayasan rencananya akan kami undang, untuk dimintai klarifikasi sekaligus kita akan cek perizinannya yang sudah ditempuh, memperhatikan keterangan yang bersangkutan di lapangan, bahwa katanya perizinannya sudah ada," ujarnya.
Mengenai nama yayasan itu, Hendriana sedang mencari tahu informasinya. Ia pun belum menemukan dokumen apapun di kantornya terkait yayasan tersebut.
"Informasi sementara, itu yayasan Tahfiz Quran. Saya akan undang langsung pihak yayasan dan mendengar keterangannya langsung," ucapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, tim redaksi sukabumiupdate.com masih berusaha mengkonfirmasi kepada pihak yayasan terkait kejadian yang terjadi tersebut.
"Hari ini libur, jadi saya masih kesulitan menghubungi pihak-pihak yang dianggap tahu mengenai yayasan," pungkas Hendriana.