SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah perusahaan ventura asal Amerika Serikat (AS), Ark Invest memprediksi nilai aset dedengkot kripto yakni Bitcoin (BTC) dapat mencapai 1 juta USD per BTC.
Melansir dari uToday, analisa Ark menyarankan kepada para investor Bitcoin untuk menahan dan menyimpan aset yang dimiliki guna mengincar keuntungan jangka panjang dibanding spekulasi (krisis) jangka pendek yang tengah terjadi saat ini.
Ark menggunakan data on-chain seperti Long Term Holder Base dan Aggregated Cost Basis untuk menganalisis serta memprediksi pergerakan aset kripto. Menurut Ark, BTC akan mencapai nilai 1 juta USD pada tahun 2030.
Kedua alat ukur yang digunakan Ark itu memiliki nilai keakuratan tertinggi. Data Long Term Holder Base menjadi landasan pernyataan Ark terkait pasar kripto yang berubah dari spekulasi menjadi investasi jangka panjang. Hal tersebut dinamai dengan pematangan pasar Bitcoin.
Alat ukur lainnya yakni Transfer Value Metric, tools ini menganalisa berdasarkan nilai absolut serta penyesuaian harga.
Disamping itu, pembaruan teknologi seperti Taproot dan Lightning Network juga dapat membantu Bitcoin mencapai skala besar.
Kepemilikan BTC oleh institusi keuangan diprediksi juga akan mengalami perluasan.
"Kapitalisasi pasar kripto mewakili sebagian kecil aset global dan sangat berpeluang akan bertambah besar seiring terjadinya adopsi oleh sejumlah negara yang mulai menggunakannya (kripto) sebagai mata uang yang sah,” kata analis Ark, Yassine Elmandjra.
Menurut Ark, sejumlah kripto telah menguasai pangsa pasar global dan menjadi jaringan penyelesaian transaksi final.
Elmandjra menuturkan, volume transaksi BTC mengalami peningkatan sebesar 120 persen pada tahun 2021 lalu hingga mencapai total 12 triliun USD.
Menurut Elmandjra, para pengguna juga mulai menggunakan aset kripto sebagai remitansi dan juga transfer reguler.
Ragam aset kripto membantu para pengguna tersebut untuk melakukan transfer uang dalam jumlah yang besar ketika akan melakukan transaksi antar negara dengan biaya sangat rendah dibandingkan transfer bank tradisional yang dinilai mahal dan lambat.
Sementara itu untuk aset Ethereum (ETH), Ark memperkirakan kapitalisasinya akan meroket seiring pengembangan keuangan desentralistik yang kini mencapai skala besar.
Belum lagi decentralized autonomous organization (DAO), yang diklaim dapat menjadi standar peraturan di dunia kripto dan blockchain sebagai landasan regulasi ekonomi digital tersebut.