SUKABUMIUPDATE.com - Awan setiap harinya dapat kita lihat di langit, ada yang bergumpal-gumpal ada pula yang nampak tipis.
Kita semua sudah tahu bahwa awan menjadi penyebab turunnya hujan. Di dalam awal terdapat kandungan air yang sangat tinggi. Bila sudah terlampau banyak, maka air tersebut turun ke permukaan bumi dan disebut hujan.
Awan sendiri memiliki beragam jenis bentuk dan cara terbentuknya. Pada artikel ini, kamu akan mengetahui cara awan terbentuk dan jenis-jenis awan.
Proses terbentuknya awan
Seperti disebutkan sebelumnya, awan memiliki kandungan air yang sangat tinggi. Memang secara pengertian, awan adalah kumpulan uap air yang terakumulasi di atmosfer.
Tidak seperti di film, awan tidak dapat kamu pijak karena pada dasarnya hanyalah uap air. Bila kamu menyentuh awan, yang ada kamu merasakan basah, mirip seperti embun di pagi hari.
Uap air yang membentuk awan ini berasal dari perairan di permukaan bumi seperti laut, danau dan sungai. Air yang ada di permukaan bumi mengalami penguapan dan uap tersebut berkumpul di atmosfer dan memadat akibat suhu dingin.
Jika uap air tersebut tidak dapat tertampung lagi maka akan kembali jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk tetesan air yang kita sebut dengan hujan.
Jenis awan
Kita pasti melihat awan di langit memiliki bentuk yang beragam, ada yang bergumpal ada pula yang tipis saja di langit.
Setiap bentuk awan tersebut memiliki namanya sendiri, apa saja? Pada dasarnya bentuk awan hanyalah tiga yakni cirrus (berserat seperti rambut), cumulus (bergumpal) dan stratus (lembaran).
Meski begitu, pada kenyataanya awan akan mudah berubah bentuk tergantung tiupan angin. berikut ini jenis-jenis awan berdasarkan bentuknya:
1. Cirrocumulus
Cirrocumulus merupakan awan kombinasi bentuk cirrus dan cumulus. Artinya awan jenis ini memiliki bentuk berserat dan menggumpal. Awan ini memiliki bentuk mirip seperti gelombang air laut yang terputus.
Biasanya awan ini terbentuk karena suhu yang sangat dingin dan terlihat ketika pagi hari.
2. Cirrostratus
Cirrostratus adalah awan kombinasi bentuk cirrus dan stratus. Bentuk awan ini mirip seperti rambut yang berantakan. Awan ini biasanya memiliki ukuran yang luas dan biasa terlihat ketika suhu udara mulai panas.
3. Stratocumulus
Stratocumulus adalah awan kombinasi bentuk stratus dan cumulus. Bentuk awan ini menggumpal dan berlapis-lapis. Awan ini biasanya tidak menjadi penyebab hujan dan sering terlihat di antara siang sampai sore hari.
4. Nimbus
Nimbus merupakan bentuk awan kombinasi stratus, cumulus dan cirrus. Awan ini membawa banyak kandungan air dan sering menjadi penyebab terjadinya hujan. Awan ini akan terlihat berwarna abu-abu dan tebal sehingga menimbulkan langit mendung.
Awan ini juga terbentuk secara merata di langit sehingga menghalangi cahaya matahari.
5. Cumulonimbus
Cumulonimbus merupakan awan dengan tingkatan di atas nimbus. Jika Nimbus terbentuk merata di langit. Maka cumulonimbus adalah kumpulan awan-awan nimbus dan membentuk seperti pohon besar membumbung tinggi di langit.
Awan ini dapat menyebabkan hujan yang sangat lebat, bahkan tidak jarang menyebabkan badai petir. Awan ini akan terlihat abu-abu pekat dan memberikan kesan mendung yang menakutkan.
6. Altocumulus
Awan ini merupakan variasi dari bentuk cumulus. Awan ini juga memiliki bentuk bergumpal seperti bola salju lucu. Dibalik tampilannya yang menarik, rupanya awal ini bisa menjadi pertanda akan terjadinya hujan disertai badai dan petir.
7. Altostratus
Altostratus adalah variasi dari bentuk awan stratus yang berupa lembaran. Bedanya, awan jenis ini bentuk lembarannya menyelimuti seluruh langit namun dengan ketebalan yang tipis. Kamu tidak akan bisa melihat langit biru karena tertutup warna putih keabu-abuan awan ini.
Awan ini juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya hujan, namun masih bisa ditembus oleh cahaya matahari.