SUKABUMIUPDATE.com - Dalam sistem pendinginan mesin mobil, terdapat kipas radiator yang berfungsi membantu mendinginkan coolant.
Kipas radiator ini normalnya akan berputar saat mesin mobil dinyalakan dan mesin sudah dalam keadaan panas.
Namun pada beberapa kasus, kipas radiator terus menyala meskipun mesin mobil dalam keadaan mati.
Dikutip dari Tempo.co, ada beberapa efek yang akan terasa ketika kipas radiator mobil terus menerus menyala.
Salah satunya, aki cepat tekor sehingga sistem kelistrikan mobil tidak bekerja sempurna. Efek lainnya, boros bahan bakar dan tenaga mesin yang kurang enak.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kondisi seperti ini terjadi dan berikut beberapa diantaranya.
1. Sensor Temperatur Air Rusak
WTS (Water Temperature Sensor) atau sering disebut sebagai ECT (Engine Coolant Temperature Sensor) mengalami kerusakan.
Kerusakan WTS biasanya terjadi karena short circuit atau korsleting. Nilai tahanan WTS menjadi tetap 0 dan arus listrik terus mengalir ke ECU lalu ECU langsung mengaktifkan kipas radiator mobil.
2. Terjadi Masalah pada Komponen AC
Kerusakan itu membuat kipas terus berputar ketika AC dinyalakan. Dalam kondisi normal, saat AC tidak dinyalakan putaran kipas menjadi normal mengikuti kondisi pendingin mesin.
Namun jika terjadi kerusakan pada Refrigerant Pressure Sensor, ECU bisa memerintahkan kipas radiator mobil terus berputar sepanjang waktu.
3. Masalah pada Fan Control Unit
Fan Control Unit adalah microcontroller untuk mengatur kecepatan putaran kipas radiator mobil sesuai kebutuhan mesin.
Saat ini tidak banyak mobil yang menggunakan teknologi Fan Control Unit.
4. Relay Kipas Radiator Rusak
Komponen ini berupa saklar elektrik yang bekerja elektromagnetik sesuai arus input di bagian kumparan. Kerusakan relay fan radiator membuat kipas radiator mobil terus berputar.
Kerusakannya itu biasa karena korsleting di dalam relay fan radiator, selain faktor umur pemakaian.
Sumber: Tempo.co