SUKABUMIUPDATE.com - Keterbatasan fisik bukan kendala bagi Gopar untuk berkarya bahkan menghasilkan rupiah. Pria berusia 35 tahun asal Kampung Cibangban RT 02/02 Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ini menghidupi keluarga dari profesinya membuat replika perahu berbahan dasar kayu.
Gopar, mohon maaf, harus kehilangan sebagian lengan dan kaki kanannya lantaran mengalami musibah saat memasang antena televisi beberapa tahun lalu. Sebab kondisi lukanya yang tidak membaik akibat kejadian itu, Gopar pun harus menjalani amputasi. Sebelumnya, dia biasa kerja serabutan dan terkadang bercocok tanam.
"Kalau hobi membuat kerajinan sudah sejak SD, seperti bingkai foto dan sarung golok. Saat itu apa saja dicoba. Sedangkan fokus ke replika perahu mulai enam tahun lalu dan semakin fokus setelah mengalami musibah tiga tahun ke belakang karena tak bisa melakukan pekerjaan berat," kata dia, Senin, 24 Januari 2022.
Pria beranak satu ini memilih fokus mendalami seni replika perahu setelah didorong teman-temannya. Vera Sunara (35 tahun), menjadi salah satu teman sekolah dasar Gopar yang mendukung bakat terampilnya. Bahkan, Vera yang kini menjabat Sekretaris BUMDes Pasir Baru, ikut memasarkan hasil kerajinan Gopar agar lebih dikenal.
Baca Juga :
Gopar biasa membuat replika perahu congkreng dan diesel dari kayu jengjeng. Untuk replika berukuran kecil seperti congkreng, dia mampu membuat 10 buah dalam sehari. Namun untuk replika berukuran besar seperti perahu diesel, perlu waktu sepekan karena Gopar masih menggunakan alat manual dan memanfaatkan sisa tebangan pohon.
"Pemasarannya dibantu BUMDes, teman, dan keluarga. Saya berharap hasil karya ini bisa menjadi cendera mata para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Cibangban," ungkap dia. Diketahui, Gopar dan istrinya memiliki satu anak laki-laki tamatan SMP dan tidak melanjutkan sekolah karena memilih membantu ayahnya.
Terpisah, Sekretaris BUMDes Pasir Baru Vera Sunara mengatakan dia harus memberdayakan masyarakat, termasuk membantu pemasaran produk milik Gopar, karena statusnya sebagai penggerak lokal. Sebelumnya Vera telah dibimbing Patriot Desa, sebuah lembaga dari Provinsi Jawa Barat untuk pemberdayaan masyarakat.
"Melihat kemampuan sahabat saya waktu sama-sama duduk di bangku SD, dengan segala keterbatasan terutama fisik, kami mendorong dan memberikan motivasi untuk menggeluti kerajinan tersebut," ucap Vera. "Sementara ini kami membantu memasarkan kepada pengunjung dengan cara titip di warung yang ada di sekitar pantai," imbuh dia.
Vera menyebut akan mulai memasarkan replika perahu buatan Gopar secara online dengan berkolaborasi bersama salah satu platfrom penjualan. Termasuk memasarkannya lewat media sosial. "Harga yang ditawarkan mulai Rp 25 ribu hingga Rp 900 ribu," ungkapnya. "Pembuatannya setiap hari karena untuk dijual pada Sabtu dan Ahad. Untuk produksi saat ini dipinjamkan mesin bor oleh teman saya."