SUKABUMIUPDATE.com - Usai NFT booming, hingga saat ini Bitcoin kehilangan pengaruhnya di pasaran kripto.
Meski Bitcoin hingga cryptocurrency tengah berjuang setelah awal tahun ini kondisinya memburuk.
Di bulan november 2021 saja harga bitcoin turun mencapai 40% dari nilai puncaknya, sementara sejumlah aset kripto di pasar mengalami stagnan.
Saat ini, bitcoin hanya menyumbang 40% dari pasar crypto senilai $2 triliun, turun dari lebih dari 60% 12 bulan lalu.
Dilansir dari Suara.com, saat ini raksasa Wall Street JPMorgan JPM -1,5% telah memperingatkan biaya transaksi aset-aset kripto lainnya memiliki risiko fluktuasi harga yang tak menentu.
Namun disamping itu, salah satu aset kripto yakni Ethereum mengalami kenaikan harga yang psodif dibandingkan dengan aset kriptoi yang lainnya.
Hal ini dikarenakan boomingnya NFT di seluruh dunia membuat ETH merangkak naik meski secara perlahan.
Pangsa pasar NFT Ethereum telah turun dari sekitar 80% dari sekitar 95% pada awal tahun lalu, tulis tim JPMorgan dalam catatan yang diterbitkan minggu lalu.
“Jika kehilangan bagian NFT-nya mulai terlihat lebih berkelanjutan pada tahun 2022, itu akan menjadi masalah yang lebih besar untuk penilaian ethereum,” katanya.
Analis JPMorgan menemukan bahwa sejak Agustus, saingan Ethereum, harga Solana yang harganya naik 3.600% selama 12 bulan terakhir, telah memenangkan pangsa pasar NFT dari Ethereum.
Solana disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih cepat dan lebih murah untuk ethereum tetapi para kritikus mengatakan jaringannya terlalu terpusat dan telah mengalami sejumlah pemadaman dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu harga ethereum naik 2.000% selama dua tahun terakhir, dibandingkan dengan peningkatan 400% bitcoin selama periode yang sama.
Investor telah masuk ke ethereum selama dua tahun terakhir karena minat pada DeFi berbasis ethereum menggunakan teknologi kripto untuk menciptakan kembali layanan keuangan tradisional dan NFT media digital telah meledak.
Awal bulan ini, JPMorgan juga memperingatkan ethereum berisiko kehilangan dominasi DeFi karena kegagalannya untuk meningkatkan dan menskalakan jaringannya secepat saingan seperti solana dan cardano.
Ethereum baru-baru ini memulai peningkatan yang telah lama ditunggu-tunggu yang diharapkan akan selesai tahun ini tetapi dikhawatirkan tidak akan datang cukup cepat untuk membuat ethereum tetap kompetitif.
Sumber: Suara.com