Makanan di Pesawat Rasanya Tidak Enak!

Sabtu 15 Januari 2022, 13:29 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah Anda merasakan atau menyadari jika makanan yang kita dapat ketika di dalam Pesawat rasanya seperti kurang enak atau hambar? 

Makanan seperti, sandwich, coklat, jus atau kue-kue kering. Apakah karena makanan yang kita dapat di Pesawat memang tidak enak?

Baca Juga :

Itu bukan perasaan Anda atau bukan karena makananya tidak enak. Penerbangan memang memiliki efek nyata yang membuat rasa dan bau pada makanan dan minuman yang kita konsumsi diatas ketinggian 30.0000 kaki menjadi berubah.

photoIlustrasi Ketinggia Pesawat - (iStock)

Ada alasan tersendiri mengapa rasa makanan dan minuman di atas pesawat berubah. Menurut Herbert Stone yang memiliki gelar PhD di bidang nutrisi dan bekerja dibidang makanan untuk Misi Bulan Apollo.

Penyebab dari makanan dan minuman yang berubah bau dan rasa adalah karena suhu pesawat yang dingin. Kita tidak akan merasakan rasa dengan baik saat keadaan dingin.

Hal yang harus kita ingat, bahwa rasa dan bau adalah kombinasi yang tidak dapat dipisahkan, jadi apa yang mempengaruhi indera penciuman Anda, pasti juga mempengaruhi indera rasa.

Saat pesawat terbang, Kabin pesawat bertekanan menurunkan kadar oksigen darah, itu menyebabkan kurangnya kemampuan reseptor penciuman kita.

Selain itu, udara kabin pesawat yang terus bersirkulasi dan sangat kering, kelembaban rata-rata 12 persen secara langsung mempengaruhi fungsi hidung.

"Kelembaban rendah dan pergerakan udara akan mengeringkan saluran hidung dan ini mengurangi sensitivitas bau dan rasa" kata Stone.

Kebisingan juga dapat mempengaruhi rasa pada makanan, ketika di pesawat bising dan degungan mesin pesawat yang terdengar jelas juga salah satu penyebabnya.

photoIlustrasi Koki Pesawat - (Unsplash)

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Fraunhofer Institute for Building Physics menyatakan: diketinggian, rasa garam akan menurun menjadi antara 20% hingga 30%, untuk rasa gula sendiri menurun menjadi 15% sampai 20%. Justeru kebalikanya, rasa buah dan asam memiliki rasa yang stabil.

Selain itu, menurut Antonio Fernandez, wakil presiden senior Aero Mexico untuk produk on-board menjelaskan bahwa saat kita terbang, kita kehilangan hampir 70% indra perasa kita.

Hal tersebut justeru menjadi PR para koki maskapai. Hingga mereka mencari tahu ada beberapa rasa yang masih bisa dinikmati ketiga diatas ketinggian.

Misal salah satunya adalah rasa pedas dan rasa yang kuat cukup ketika di bumi akan stabil di ketinggian.

Rasa buah-buahan, seperti rasa jeruk, rasa umami yang ditemukan dalam jamur, rumput laut, keju keras dan daging yang memberikan cita rasa yang kuat pada hidangan, sehingga rasanya akan tetap enak.

"Rasa seperti kapulaga, kayu manis, jahe, parmesan, tomat, jamur, kedelai, daging dan lentil" adalah penambah rasa yang cocok untuk koki Aeromexico, kata Fernandez.

Sedangkan Masakan yang mengandalkan rasa halus atau lembut seperti ikan dan pasta contohnya, ketika di pesawat akan kehilangan rasa yang dengan jumlah besar atau akan terasa hambar.

Namun, hal ini malah menjadi tantangan bagi sebagian koki. Agar mereka bereksperimen menemukan rasa yang bisa bertahan di atas ketinggian.

"Saya sebenarnya menyukai tantangan yang diajukan karena ini memungkinkan saya untuk berkreasi tentang cara membuat beberapa makanan tetap renyah, lembut di hidangkan masih panas dan lezat," kata Brad Farmerie, Koki Eksekutif di Saxon + Parole New York City. Dia mengembangkan menu untuk Mint, layanan kelas premium JetBlue.

Ketika dia mengembangkan menu untuk maskapai, "Saya tahu bahwa saya perlu memasukkan keasaman, panas dan umami untuk menggantikan indera penciuman dan rasa yang berkurang. Elemen-elemen ini memberi masakan 'daya angkat' dan menajamkan rasa alami dari makanan tersebut tanpa perlu lebih banyak garam, "tambahnya.

Jadi, bukan karena masakannya yang asal-asalan melainkan faktor suhu. Jika Anda ingin menambahkan rasa dalam makanan diatas pesawat Anda bisa membawanya dari rumah atau bisa membawa saus untuk rasa pedas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)