SUKABUMIUPDATE.com - Game baru banyak bermunculan di sepanjang tahun 2021. Beberapa game baru dinilai keren secara visual maupun ceritanya, bahkan direkomendasikan untuk dicoba.
Meski begitu beberapa game baru yang hadir sepanjang tahun 2021 tidak semuanya dinilai baik dan mampu mencuri hati para gamer, baik newbie maupun pro.
Situs agregator skor suatu media hiburan, Metacritic telah mengumpulkan 10 game yang memiliki rating terburuk mulai dari 1 Januari hingga akhir tahun.
Melansir suara.com, Metacritic tidak langsung memasukkan semua game yang dirilis tahun ini ke dalam daftar tersebut. Game yang akan dinilai harus sudah memiliki setidaknya 7 review.
Lalu game apa saja yang dianggap memiliki rating terburuk? berikut daftar empat game terburuk versi Metacritic.
Baca Juga :
1. Of Bird and Cage
Or Bird and Cage sebenarnya memiliki pesan moral yang baik, game ini bercerita tentang dampak buruk penggunaan Narkoba.
Meski begitu, developer dianggap terlalu tergesa-gesa dalam merilis game ini. Hal ini tidak lepas dari kualitas yang diperlihatkan dari game ini.
Of Bird and Cage tampak seperti game yang baru setengah jadi. Bahkan, seorang kritikus menyebut game ini tak lebih dari musik video yang dibuat 2 jam.
2. Werewolf: The Apocalypse – Earthblood
Berkat desain covernya yang tampak keren dan profesional, Game berjudul Werewolf: The Apocalypse – Earthblood ini sempat booming.
Game ini semakin terlihat meyakinkan karena dikembangkan oleh Hailing, studio asal Prancis yang biasanya membuat seri Pro Cycling Manager.
Hailing dikenal mengembangkan game dengan unsur olahraga. Untuk diketahui Werewolf ini tidak memiliki unsur olahraga sama sekali. Alhasil, game yang dikembangkan Hailing ini tidak menampilkan kualitas yang baik.
Animasi dari game ini sangatlah kaku, misi yang repetitif, gameplay yang outdated, dan visual yang kurang mengesankan.
3. Balan Wonderworld
Balan Wonderwold ini diterbitkan oleh Square Enix, publisher ternama di dunia game. Meski demikian, Balen Wonderworld tidak berhasil meraih sukses di pasaran.
Kegagalan dari game ini tidak lepas dari developernya yang dianggap masih amatiran. Alhasil, game ini tidak memiliki kualitas yang menawan.
Di dalam game ini terdapat banyak bug, visual game terkesan outdated atau ketinggalan zaman, serta gameplay yang terlalu banyak sehingga menyulitkan pemain.
Saat pertama dirilis, Balan Wonderland menjadi bulan-bulanan cemoohan warganet karena kualitas yang ditampilkan.
4. eFootball 2022
Kejutan datang dari Konami. Tanpa alasan yang jelas, mereka mengubah nama PES (Pro Evolution Soccer) yang telah lama dikenal menjadi eFootball.
Perubahan nama ini diduga karena developer dari game sepakbola ini ingin fokus di dunia eSport.
Saat hari pertama perilisannya, eFootball 2022 sudah menjadi bahan candaan warganet. Tentunya kesan menakjubkan yang selama ini ditampilkan PES, gagal total di eFootball 2022.
Banyak pemain yang menilai jika game ini dipenuhi oleh glitch konyol yang terjadi dari wajah pemain dan ekspresi yang terlalu berlebihan. Tidak hanya itu tampilan dari pemain pada game ini sangat jauh dari aslinya dan terkesan tidak realistis.
Akibat kegagalan tersebut, banyak gamer yang berpindah haluan dan memilih game sepakbola pesaing eFootball 2022.
SUMBER: SUARA.COM