4 Game Keluaran 2021 yang Dinilai Paling Buruk versi Metacritic

Rabu 29 Desember 2021, 13:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Game baru banyak bermunculan di sepanjang tahun 2021. Beberapa game baru dinilai keren secara visual maupun ceritanya, bahkan direkomendasikan untuk dicoba.

Meski begitu beberapa game baru yang hadir sepanjang tahun 2021 tidak semuanya dinilai baik dan mampu mencuri hati para gamer, baik newbie maupun pro.

Situs agregator skor suatu media hiburan, Metacritic telah mengumpulkan 10 game yang memiliki rating terburuk mulai dari 1 Januari hingga akhir tahun.

Melansir suara.com, Metacritic tidak langsung memasukkan semua game yang dirilis tahun ini ke dalam daftar tersebut. Game yang akan dinilai harus sudah memiliki setidaknya 7 review.

photoWerewolf: The Apocalypse - Earthblood. - (via Steam)

Lalu game apa saja yang dianggap memiliki rating terburuk? berikut daftar empat game terburuk versi Metacritic.

Baca Juga :

Winter Sale! 8 Game Ini Diskon Besar di Steam

1. Of Bird and Cage

Or Bird and Cage sebenarnya memiliki pesan moral yang baik, game ini bercerita tentang dampak buruk penggunaan Narkoba.

Meski begitu, developer dianggap terlalu tergesa-gesa dalam merilis game ini. Hal ini tidak lepas dari kualitas yang diperlihatkan dari game ini.

Of Bird and Cage tampak seperti game yang baru setengah jadi. Bahkan, seorang kritikus menyebut game ini tak lebih dari musik video yang dibuat 2 jam.

2. Werewolf: The Apocalypse – Earthblood

Berkat desain covernya yang tampak keren dan profesional, Game berjudul Werewolf: The Apocalypse – Earthblood ini sempat booming.

Game ini semakin terlihat meyakinkan karena dikembangkan oleh Hailing, studio asal Prancis yang biasanya membuat seri Pro Cycling Manager.

Hailing dikenal mengembangkan game dengan unsur olahraga. Untuk diketahui Werewolf ini tidak memiliki unsur olahraga sama sekali. Alhasil, game yang dikembangkan Hailing ini tidak menampilkan kualitas yang baik.

Animasi dari game ini sangatlah kaku, misi yang repetitif, gameplay yang outdated, dan visual yang kurang mengesankan. 

3. Balan Wonderworld

Balan Wonderwold ini diterbitkan oleh Square Enix, publisher ternama di dunia game. Meski demikian, Balen Wonderworld tidak berhasil meraih sukses di pasaran.

Kegagalan dari game ini tidak lepas dari developernya yang dianggap masih amatiran. Alhasil, game ini tidak memiliki kualitas yang menawan.

Di dalam game ini terdapat banyak bug, visual game terkesan outdated atau ketinggalan zaman, serta gameplay yang terlalu banyak sehingga menyulitkan pemain.

Saat pertama dirilis, Balan Wonderland menjadi bulan-bulanan cemoohan warganet karena kualitas yang ditampilkan.

4. eFootball 2022 

Kejutan datang dari Konami. Tanpa alasan yang jelas, mereka mengubah nama PES (Pro Evolution Soccer) yang telah lama dikenal menjadi eFootball.

Perubahan nama ini diduga karena developer dari game sepakbola ini ingin fokus di dunia eSport.

Saat hari pertama perilisannya, eFootball 2022 sudah menjadi bahan candaan warganet. Tentunya kesan menakjubkan yang selama ini ditampilkan PES, gagal total di eFootball 2022.

Banyak pemain yang menilai jika game ini dipenuhi oleh glitch konyol yang terjadi dari wajah pemain dan ekspresi yang terlalu berlebihan. Tidak hanya itu tampilan dari pemain pada game ini sangat jauh dari aslinya dan terkesan tidak realistis.

Akibat kegagalan tersebut, banyak gamer yang berpindah haluan dan memilih game sepakbola pesaing eFootball 2022.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)