SUKABUMIUPDATE.com - Seorang mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) hidup dikurung dalam bangunan kayu. Kondisi tersebut dialami, Wiwin Winarti (33 tahun) warga Kampung Pasirbitung RT 029/05, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Depresi dan kerap mengamuk menjadi alasan keluarga mengurung Wiwin.
Pihak pemerintah sudah mengetahui nasib Wiwin, bahkan camat hingga puskesmas sudah membujuk pihak keluarga agar Wiwin dirawat secara layak di rumah sakit. Namun pihak keluarga saat ini masih memilih pengobatan alternatif.
Baca Juga :
"Kami sodorkan untuk pengobatan kedua lembaga yakni ke Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor dan ke Yayasan PSBL Phala Martha Cibadak. Proses dan mekanismenya sudah dijelaskan akan tetapi semuanya dikembalikan ke pihak keluarga," kata Camat Purabaya, Mulyadi, Selasa (28/12/2021).
"Untuk kali ini pihak keluarga belum bisa mengizinkan dibawa ke medis dan pihak keluarga mau membawanya ke jalur alternatif," imbuh Mulyadi.
Untuk penanganan saat ini, lanjut Mulyadi, Wiwin akan dipindahkan ke dalam rumah. Disana akan dibangun kamar isolasi lengkap dengan tempat MCK. "Sebagai upaya dari Kades Purabaya akan membangun kamar khusus untuk Wiwin didalam rumah orangtuanya. Hari ini mulai pengiriman material," jelasnya.'
Dari keterangan pihak keluarga, Wiwin sudah 4 kali berangkat ke negara Arab Saudi untuk mengadu nasib menjadi TKW. Pertama dia berangkat tahun 2006, dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun. Tetapi selama 1 tahun keluarga kehilangan kontak dan pihak keluarga baru mendapat surat dari RS Polri pada 2007. RS Polri menyatakan bahwa Wiwin Winarti sudah berada di RS Polri.
Di tahun 2007, Wiwin mulai mengalami depresi. Keluarga kemudian mengurung dan berupaya merawat Wiwin di dalam rumah. Uang hasil bekerja menjadi TKW pun habis untuk mengobati Wiwin. Enam tahun setelah itu, Wiwin pun sehat dan kembali pergi ke Arab Saudi menjadi TKW.
Wiwin berangkat yang keempat kalinya ke Arab Saudi menjadi TKW pada bulan Januari 2020. Di Arab Saudi, dia kerja sekitar satu tahun lamanya namun disana depresi yang diderita Wiwin kambuh lagi sehingga dia dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di Riyadh. Sebelum hari raya Idul Fitri 2021, dia dipulangkan dari RSJ Riyadh ke Jakarta dalam kondisi sedikit tenang. Di Jakarta Wiwin sempat di karantina karena melakukan perjalan dari luar negeri lalu dipulangkan ke Purabaya.
Tiga bulan terakhir ini, depresi yang dialami Wiwin kambuh lagi. Dia kerap mengamuk sehingga membahayakan lingkungan dan orang lain. Maka dari itu keluarga berinisiatif mengurungnya sampai saat ini dalam bangunan kayu ukuran 2X3,5 meter di depan rumah orang tuanya di Kampung Pasirbitung RT 029/05, Desa Purabaya.
Wiwin makan, tidur hingga BAB di dalam kurungan kayu itu.
Mulyadi menuturkan, pihak keluarga beralasan Wiwin kerap mengamuk dan berbahaya bagi orang lain. "Kalau pun itu memang niat keluarga baik, tapi dari sisi kemanusiaannya kurang baik," tegas Mulyadi.