SUKABUMIUPDATE.com - Organ intim wanita atau disebut dengan vagina adalah bagian penting dari organ reproduksi dan wanita wajib merawat kebersihannya.
Vagina memproduksi cairan berupa lendir yang berfungsi sebagai mekanisme pembersihan organ reproduksi dari dalam yang sering disebut dengan keputihan.
Sebenarnya keputihan adalah hal yang normal selama tidak menimbulkan gejala seperti berwarna, berbau dan menimbulkan rasa nyeri ataupun gatal di area vagina.
Meskipun begitu, vagina harus tetap dirawat agar benar-benar bersih dari luar dan dalam.
Jika organ intim tidak dirawat dengan rajin maka akan memicu timbulnya berbagai penyakit salah satunya infeksi vagina.
Jika infeksi sudah meradang, maka akan mempengaruhi organ reproduksi lainnya dan tentu akan sangat berbahaya apabila terus dibiarkan.
Melansir dari alodokter.com, ada beberapa cara yang tepat untuk merawat vagina agar tetap sehat dan bersih. Apa saja? Simak dibawah ini ya.
1. Rajin Mencuci Vagina
Salah satu cara untuk menjaga kebersihan vagina adalah dengan mencucinya secara rutin setelah buang air kecil ataupun buang air besar.
Gunakanlah air yang bersih, pastikan tidak ada pasir ataupun kotoran lain yang tercampur dalam air.
Apabila sedang menggunakan toilet umum, lebih baik gunakan air yang berasal dari keran, jangan menggunakan air dari bak ataupun ember yang telah disediakan, karena kemungkinan besar air sudah tercampur dengan banyak bakteri.
Cara membersihkannya pun harus diperhatikan, basuhlah air dari bagian atas vagina menuju anus, agar bakteri yang berada di anus tidak berpindah ke area vagina yang dapat menimbulkan infeksi.
Basuhlah vagina kurang lebih sebanyak tiga kali agar benar-benar bersih.
2. Menjaga Tingkat Keseimbangan pH Vagina
Merujuk pada medicalnewstoday.com, tingkat keasaman (pH) vagina dikatakan normal apabila masih dalam rentang 3,8-4,5.
Membersihkan vagina sebenarnya hanya cukup menggunakan air yang bersih, tidak disarankan menggunakan sabun dengan aroma yang menyengat, antiseptic, obat alami, ataupun gel, karena dapat mengganggu tingkat keasaman dan bakteri baik pada vagina.
Apabila pH vagina tidak seimbang maka bakteri dan jamur akan mudah tumbuh dan menimbulkan berbagai penyakit yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Rajin Mengganti Pembalut Saat Sedang Menstruasi
Umumnya wanita akan mengalami menstruasi dalam waktu satu bulan sekali. Saat dalam masa tersebut, wanita diwajibkan untuk memperhatikan kebersihan vagina secara rutin.
Gantilah pembalut minimal tiga kali dalam sehari, namun jika darah haid cukup banyak, pembalut bisa diganti lebih dari tiga kali agar tidak bocor dan menimbulkan banyak bakteri di area vagina.
Setelah dibersihkan, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan handuk atau tisu agar tidak lembab saat menggunakan pembalut kembali.
4. Menggunakan Pelindung Saat Sedang Melakukan Hubungan Seksual
Kondom dikenal sebagai salah satu alat kontrasepsi non hormonal yang sering kali digunakan oleh kaum pria saat berhubungan seksual.
Ternyata memakai kondom saat berhubungan bisa meminimalisir penularan penyakit menular. Namun tidak sedikit wanita mengalami iritasi karena penggunaan kondom yang tidak sesuai.
Untuk itu gunakanlah juga pelumas yang berbahan dasar air, jangan memilih pelumas yang berbahan minyak seperti gliserin dan petroleum, karena dapat merusak kondom sehingga akan mengurangi tingkat efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi pencegah kehamilan.
Setelah berhubungan seksual, sangat disarankan untuk segera membersihkan vagina.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan juga adalah jangan bergonta ganti pasangan saat berhubungan seks, hal ini justru akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan organ intim.
5. Menggunakan Celana Dalam yang Longgar dan Memilih Bahan yang Tepat
Pemakaian celana dalam yang tidak terlalu ketat dapat menghambat pertumbuhan bakteri di sekitar area vagina. Mengapa demikian? Karena celana dalam yang ketat dapat membuat vagina mudah berkeringat lalu lembab.
Sebagaimana diketahui bahwa area yang lembab sangat mudah ditumbuhi oleh jamur dan bakteri, nantinya mikroorganisme tersebut dapat berkembang biak sangat cepat dan menyerang bakteri baik dalam vagina hingga menimbulkan infeksi dan penyakit lainnya.
Selain itu gunakan juga celana dalam berbahan katun agar dapat menyerap keringat dengan mudah. Hindari penggunaan bahan nylon yang justru dapat memicu produksi keringat berlebih karena memiliki bahan yang cenderung tebal dan panas saat digunakan.
Dan yang paling penting adalah jangan lupa untuk mengganti celana dalam secara teratur, minimal dua sampai tiga kali dalam sehari.
6. Jangan Mencukur Bulu Kemaluan Terlalu Sering
Bulu kemaluan atau dikenal dengan bulu pubis berfungsi sebagai filter yang menghambat masuknya kotoran atau bakteri di area organ intim.
Maka dari itu sisakan sedikit bulu pubis saat hendak mencukurnya dan tidak terlalu sering. Gunakan alat cukur yang bersih dan tajam agar lebih mudah.
Jangan lupa gunakan juga gel atau krim agar vagina tidak lecet.
Demikianlah enam cara tepat merawat organ intim wanita agar tetap terjaga kesehatan dan kebersihannya.
Writer: Devi