Setahun Bencana Pergerakan Tanah Cijangkar Sukabumi, Warga Tunggu Hunian Tetap

Sabtu 18 Desember 2021, 18:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Setahun sudah pergerakan tanah melanda Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Bencana yang terjadi 13 Desember 2020 itu membuat rumah warga rusak berat hingga harus ditinggalkan.

Tak sedikit dari mereka pindah ke tempat lain akibat pergerakan tanah atau bertahan dengan membangun rumah semi permanen sambil menunggu kabar baik realisasi hunian tetap yang dijanjikan pemerintah.

Baca Juga :

Korban bencana, Kiki Hermansyah (33 tahun) mengatakan, dia bersama sejumlah warga masih bertahan di sekitar lokasi pergerakan tanah karena tak ada pilihan lain. Menurut dia, kalau harus pindah kemudian membangun rumah permanen tidak ada biayanya.

Kiki menyatakan, ada sebanyak 60 rumah yang terancam bencana pergerakan tanah termasuk rumah miliknya. Kendati berstatus terancam, warga tetap menghuni rumah itu karena tak ada pilihan lain. Sebab kalau harus pindah dan pembangunan rumah lagi membutuhkan biaya yang besar.

Dia mengatakan, kalau warga yang terdampak pergerakan tanah hingga rumahnya rusak berat dan tak bisa dihuni terpaksa bikin rumah semi permanen di tanah milik PTPN. 

“Ada juga warga yang beli tanah, terus ada juga yang punya lahan sawah lalu membangun rumah di atas lahan sawah tersebut,”ujar Kiki kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (18/12/2021).

Dia menuturkan, dalam rapat 4 bulan yang lalu, pemerintah menjanjikan hunian tetap atau huntap untuk korban bencana pada tahun 2023 nanti. Hal itu yang kemudian membuat Kiki dan sejumlah warga lainnya baik itu yang terancam dan terdampak bertahan dilokasi bencana.

"Walaupun kami dihantui ketakutan akan terjadinya lagi pergerakan tanah, kami tetap bertahan saja. Apalagi sekarang musim hujan, ketakutan kami makin bertambah dan sebulan yang lalu juga sawah yang berada di bawah terjadi pergerakan lagi," kata dia. 

photoRumah semi permanen yang dibangun warga terdampak pergerakan tanah di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. - (Riza)</span

Sementara itu, warga yang terdampak bencana pergerakan tanah Dede (38 tahun) berharap pemerintah untuk secepatnya merelokasi korban bencana. Sebab rumah semi permanen yang dibangun Dede dan warga lainnya berdiri di atas lahan PTPN.

“Saya membangun rumah panggung dengan biaya yang lumayan besar, ada yang Rp 15 juta ada juga yang Rp 20 juta, kami tinggal disini tidak tenang karena ini lahan milik PTPN sewaktu-waktu bisa saja kami disuruh pergi, harapan seluruh warga kedusunan Ciherang segera ada hunian tetap buat kami," ujar Dede. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik31 Januari 2025, 20:00 WIB

Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify

Lagu Rose BLACKPINK yang dinyanyikan bersama dengan Bruno Mars, yaitu APT kembali menorehkan prestasi baru. Kali ini lagu tersebut berhasil mencapai 1 miliar kali di Spotify.
Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify (Sumber : Youtube | Rose)
Sukabumi31 Januari 2025, 19:50 WIB

Pipa Bocor di Cidahu Tuntas Diperbaiki Perumdam TJM Sukabumi, Layanan Air Normal Lagi

Kebocoran pipa terjadi akibat tekanan air yang besar serta kondisi jaringan pipa di lokasi tersebut.
Ilustrasi keran air.  (Sumber Foto: Freepik)
Sukabumi31 Januari 2025, 19:46 WIB

Harapan Penyintas dan PR Pemerintah dalam Penanganan Pascabencana Sukabumi

Bencana besar yang melanda Kabupaten Sukabumi pada 14 Desember 2024 lalu masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.
Kondisi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana banjir bandang luapan sungai Cikaso. (Sumber Foto: SU/Ragil Gilang)
Life31 Januari 2025, 19:37 WIB

Quiet Luxury vs. Flexing: Gaya Hidup Mana yang Lebih Berpengaruh di Indonesia?

Antara kesederhanaan yang elegan dan pamer kekayaan, gaya hidup mana yang lebih berpengaruh? Quiet luxury vs. flexing, tren yang mencerminkan nilai dan status sosial di era digital.
Quiet luxury atau flexing? Gaya hidupmu mencerminkan siapa dirimu. Pilih konsumsi cerdas atau pamer kemewahan? Simak tren yang mendominasi Indonesia! (Sumber : freepik)
Inspirasi31 Januari 2025, 19:37 WIB

Noah's Barbershop Hadir di Kota Sukabumi, Suguhkan Pelayanan Eksklusif untuk Pengunjung

Noah's Barbershop atau tempat untuk mencukur rambut hadir di Kota Sukabumi, tepatnya di Jalan Suryakencana, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, saat menjajal pangkas rambut di Noah Barbershop yang berlokasi di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cikole | Foto : Asep Awaludin
Life31 Januari 2025, 19:00 WIB

Kramat Sumur Tujuh Banten: Dipercaya Berkhasiat dan Konon Sering Didatangi Pejabat

Selain memiliki nilai mistis, Sumur Tujuh juga merupakan situs sejarah yang penting. Tempat ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para wali dan ulama pada masa lalu.
Sumur Tujuh merupakan salah satu situs sejarah dan budaya yang menarik di Banten. (Sumber : Instagram/@funtasticserang).
Sukabumi31 Januari 2025, 18:47 WIB

Pohon Tumbang Timpa Rumah di Sagaranten, Penghuni Tengah Salat Alhamdulillah Selamat

Angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (31/1/2025) siang, mengakibatkan sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah warga di Kampung Hegarmanah
Pohon tumbang timpa rumah di Sagaranten Sukabumi | Foto : P2BK Sagaranten
Life31 Januari 2025, 18:39 WIB

Fenomena Generasi Sandwich: Tantangan Keuangan Anak Muda di Tengah Beban Keluarga

Generasi sandwich terjebak dalam tekanan finansial, menopang orang tua dan anak sekaligus. Bagaimana mereka bisa keluar dari siklus ini? Simak solusi dan strategi perencanaan keuangan yang tepat!
Terhimpit dua generasi? Generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam finansial dan mental. Yuk, cari tahu cara mengelola keuangan agar masa depan lebih stabil! (Sumber : freepik)
Produk31 Januari 2025, 18:19 WIB

Mulai 1 Februari 2025 LPG 3 Kg Sudah Tak Ada Di Warung, Pemerintah Stop Jual ke Pengecer

Hal ini ditegaskan Wakil Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Yuliot Tanjung, soal kebijakan terbaru penataan subsidi energi tepat sasaran.
Pembelian LPG 3 Kg pakai KTP | Foto: Ist
Sukabumi31 Januari 2025, 18:11 WIB

Beruntung Tak Tergilas, Pemotor Masuk Kolong Truk Usai Kecelakaan di Jalur Lingsel Sukabumi

Viral video seorang pria masuk kolong mobil truk dan hampir tergilas usai terlibat kecelakaan beredar di media perpesanan whatsapp.
Tangkapan layar sseorang pemotor masuk kolong truk, meski tidak tergilas di Jalur Lingkar Sukabumi | Foto : Istimewa