Mengenang Keberadaan Jalur Kereta Api di Ujunggenteng Sukabumi

Kamis 16 Desember 2021, 19:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan tahap 1 double track kereta api dari Bogor -  Cigombong ditargetkan selesai pada Maret 2022. Ini menjadi langkah awal progres pembuatan jalur ganda menuju Sukabumi. Jarang diketahui, Sukabumi ternyata menyimpan catatan sejarah seputar dunia perkeretaapian, salah satunya rel di wilayah Ujunggenteng.

Berdasarkan peta tahun 1934 yang diperoleh dari Soekaboemi Heritages, tampak jalur kereta api menuju dermaga Oedjoenggenteng (Ujunggenteng). Ini merupakan jalur kereta api kecil/lori/tramway (smalspoor) yang disebut Decauville, sesuai nama produsennya. Begitu kata Pengamat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah, Kamis, 16 Desember 2021.

Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare mengatakan, perusahaan yang didirikan Paul Decauville itu mensuplai keperluan transportasi berjenis kereta api kecil di beberapa tempat di Jawa dan Sumatera. Termasuk pabrik gula dan perkebunan tebu serta perkebunan singkong, kelapa, dan karet, di Ujunggenteng dan sebagian produsen garam.

photoMerek kereta kecil Decauville. - (Soekaboemi Heritages)

Produk Decauville sudah dilirik sejak 1881, terutama untuk pembangunan rel di Pamanukan dan Ciasemlanden sepanjang 30 kilometer. Diproyeksikan, ini akan juga digunakan di Cirebon, Belitung, Bangka, dan wilayah lainnya yang berkontur rata. "Ujunggenteng memang mempunyai persoalan transportasi sejak dulu," kata Irman kepada sukabumiupdate.com.

Persoalan yang dimaksud Irman, salah satunya ketika tahun 1906, di mana sudah direncanakan jalur kereta api Bandung - Ciletuh dengan 30 pemberhentian, termasuk di Cikaso dan Citespong. Tetapi, tak kunjung berjalan. Pembangunan jalan juga tersendat, hingga 1924, jalur Ciracap - Ujunggenteng masih belum dibangun secara layak. Sementara Jalur Ciracap - Palabuhanratu baru dibangun pasca selesainya pembangunan jembatan gantung Cimandiri (Bagbagan) yang juga sempat terbengkalai karena banjir.

"Di sisi lain Jalur Cikarang - Ujunggenteng baru selesai dibangun dengan aspal pada bulan November 1930 dengan biaya 74.000 gulden," kata pria yang sudah menulis beberapa buku, salah satunya buku "Soekaboemi the Untold Story".

Baca Juga :

Tinjau Progres Double Track Bogor-Sukabumi, Menhub: Tahap 1 Selesai Maret 2022

Keberadaan pelabuhan di Ujungjenteng pun tidak lepas dari jasa Charles Edgar du Perron (Edu), sastrawan dan penulis Hindia Belanda, yang mencari lahan perkebunan di sana. Dalam prosesnya, Edu juga menemukan lokasi bagus untuk pendaratan kapal besar yang lebih baik dari Palabuhanratu, mengingat Palabuhanratu harus menggunakan sampang karena pendangkalan.

Pada Agustus 1914, kapal besar De Carpentier dilabuhkan di Ujunggenteng, meski tidak bisa lama karena belum ada infrastruktur dermaga. Kemudian sejak Januari 1925, perusahaan perkebunan sekitar mulai mempergunakan pelabuhan bisnis untuk sebagian pengiriman komoditi. Sebab, pelabuhan sudah berfungsi baik dan dilabuhi kapal besar seperti kapal uap KPM.

"Sebuah perusahaan besar Amerika yang sedang membangun pabrik singkong Tjidjaringao, juga menggunakan pelabuhan ini sebagai transportasi utama," ungkap Irman. Pemerintah lalu mengambil alih pengelolaan pelabuhan ini dan memutuskan, sejak 1 Januari 1926, pelabuhan Oedjoenggenteng tidak lagi dianggap milik pelabuhan industri.

Budi daya singkong pada saat itu diinisiasi Cultural Society "Stryker" yang bekerja sama dengan pengusaha Amerika Serikat. Irman berujar, perusahaan ini banyak mempekerjakan orang luar, di antaranya pekerja dari Jawa Tengah dan sebagian dari sekitar Sukabumi utara, Cibadak, dan Bogor. Mereka mengolah lahan seluas 6.000 bau, sebagian pekerja bahkan menetap di sekitar perkebunan.

photoJenis sepur yang melintas di rel kereta api Decauville di Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi. - (Soekaboemi Heritages)

Penanganan sangat serius dilakukan oleh Tuan Vervooren dengan merancang dermaga yang bisa menampung kapal besar yang juga digunakan oleh perkebunan Tipar dan Cikaso (Franco Nederlanden). Selain itu, peralatan pertanian dan peralatan konstruksi yang cukup canggih. Bangunan pabrik, mes karyawan yang lengkap, dan banyak ahli dari Amerika pun didatangkan.

Keberadaan pelabuhan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pembangunan rel lori/tram Decauville untuk mengangkut komoditas dari perusahaan Citespong, Cikaso, dan Tipar. Keberadaan kereta lori atau tramway Decauville tidak berbeda dengan kebutuhan kereta lori di perusahaan gula di Jawa. Ini sangat membantu mengingat kondisi jalan darat di sana sangat buruk, bahkan terisolir dengan ibu kota Sukabumi di utara.

"Decauville cukup efektif mengantarkan komoditas dari pengepulan ke pabrik, kemudian dari pabrik ke pelabuhan Ujunggenteng secara massal," kata Irman. Tidak diketahui secara pasti panjang jalur kereta api tersebut, namun yang jelas jalur ini tidak digunakan sebagai moda transportasi manusia secara komersil.

Sayangnya, Irman mengungkapkan, kondisi Malaise (kondisi resesi di zaman Belanda) memaksa perusahaan singkong ini tutup pada 1930 dengan meninggalkan pekerja yang sangat banyak dan teknologi yang sudah canggih. Banyak pekerja terlantar, mereka terutama pekerja Jawa Tengah yang agak sulit berbaur dengan masyarakat, sehingga banyak ditolak di perkebunan-perkebunan sekitar.

Mereka akhirnya terjangkit penyakit dan mengalami kondisi yang menyedihkan. Hingga Mr Kerkhoven, pemilik perkebunan Panoembangan, turun tangan dan membawa mereka ke stasiun Cibadak untuk kemudian dipulangkan. "Di antara mereka banyak pula yang bertahan menjadi petani atau sekedar membantu di perkebunan sekitar."

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)