Gugat Perpres 104/2021, Ratusan Kepala Desa di Sukabumi Datangi Istana Negara

Kamis 16 Desember 2021, 09:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan Kepala Desa di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat akan bergabung dengan Pemerintah Desa lainnya se-Indonesia dalam aksi damai "Desa Menggugat" di depan Istana Negara Presiden di Jakarta, Kamis,16 Desember 2021.

Informasi soal keberangkatan jajaran Pemdes yang terdiri dari Kepala Desa beserta aparatur desanya itu, disampaikan Bendahara Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sukabumi, Deden Gunaefi, yang juga selaku Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi.

Mereka berangkat menggunakan belasan armada bus dan puluhan minibus sejak dini hari tadi. "Estimasi massa dari Sukabumi mungkin mencapai 1000 orang karena aparatur desa juga ikut. Kita berangkat menggunakan 12 bus dan 20 travel Elf Hiace, berangkat jam 1 (dini hari)," ujar Deden kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/12/2021).

Baca Juga :

Bupati Ingatkan Kepala Desa di Sukabumi Soal Regulasi dan Tata Administrasi

Deden mengatakan, tujuan dari keberangkatan ribuan Pemdes se-Kabupaten Sukabumi ke Istana Negara ini untuk menuntut revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021 tentang penggunaan Dana Desa (DD).

Adapun yang dituntut adanya revisi pada Perpres tersebut yaitu pada pasal 5 ayat 4 yang menyebutkan bahwa dana desa tahun 2022, diatur penggunaanya untuk program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa paling sedikit 40 persen, untuk program ketahanan pangan dan hewani sebesar 20 persen, serta dukungan penanganan Covid-19 minimal 8 persen, serta 32 persen untuk program sektor prioritas lainnya.

photoBendahara Umum APDESI Kabupaten Sukabumi, Deden Gunaefi. - (Istimewa)</span

Menurut pemahaman para pemerintah desa, Perpres ini dinilai telah memangkas kewenangan mereka dalam hal penganggaran dan bertentangan dengan UU No. 6/2014 tentang desa dimana pemerintah desa berwenang untuk mengatur dan mengurus Dana Desa sesuai hasil permusyawaratan di desa.

"Desa diatur oleh perpres itu seakan desa itu hanya menjadi bagian juru bayar bukan lagi sebagai kewenangan," tutur Deden.

Selain itu menurut Deden, rata-rata masyarakat desa tidak ada yang mengajukan tentang keinginan bantuan langsung tunai, mereka menginginkan Dana Desa itu dimanfaatkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat demi kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.

"Kalau diatur kedalam BLT seakan-akan masyarakat itu dimanjakan dengan diberi uang, bukan diberi kesempatan untuk membangun desa," tambahnya.

Kemudian terkait rencana rangkaian aksi damai hari ini, Deden menyebut aksi ini dimulai dengan aksi long march sejak pukul 11.00 WIB dari Monumen nasional (Monas) hingga finish di depan Istana Negara Presiden untuk menyampaikan aspirasi.

"Nanti kalau di Istana tidak ditemui Presiden, baru kita long march lagi ke gedung DPR RI menemui ketua DPR RI dan Ketua MPR RI. Kalau Presiden menemui kami, aksi cukup di situ (istana) saja," pungkas Deden.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:01 WIB

CSR PT Dwiharta Logistindo, Ini Daftar Lomba Agama di Cisande Cicantayan Sukabumi

Gebyar Ramadhan merupakan salah satu bentuk penyaluran CSR perusahaannya yang berkantor pusat di Jakarta
Pembukaan gebyar Ramadhan di Masjid Jami Al-Ikhlas RT 15/05 Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/3/2024). | Foto: Istimewa
Sehat28 Maret 2024, 21:00 WIB

Banyak Ditemui Pas Buka Puasa, 9 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan (Sumber : Freepik/freepik)
Inspirasi28 Maret 2024, 20:42 WIB

5 Skill yang Wajib Dipelajari dalam Dunia Kerja agar Disayang Atasan

Penting untuk memiliki keterampilan yang tidak hanya relevan dengan bidang pekerjaan yang diinginkan, tetapi juga mencakup kemampuan interpersonal, manajemen waktu, dan adaptabilitas.
Ilustrasi dunia kerja. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi28 Maret 2024, 20:02 WIB

Disdik Sukabumi Ungkap Alasan Rekrut Kepala Sekolah SD dari Guru SMP dan TK

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Khusyairin menjelaskan proses rekrutmen sebagian calon kepala sekolah yang tidak hanya berasal dari guru SD saja, namun juga dari Guru SMP dan guru TK.
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sy