SUKABUMIUPDATE.com - Blockchain adalah sebuah teknologi digital yang berfungsi untuk melindungi segala transaksi yang terjadi di internet. Blockchain digunakan untuk mengamankan dan mencatat setiap transaksi aset kripto yang bersifat tidak memiliki otoritas terpusat.
Melansir dari suara.com, Blockchain merupakan sebuah rangkaian catatan data yang dikelola oleh sebuah sistem komputer, dimana di dalamnya tidak dimiliki oleh entitas apapun.
Kriptografi merupakan sebuah prinsip yang digunakan untuk mengikat dan mengamankan berbagai blok data yang terdapat di dalamnya.
Jaringan di dalamnya tidak mempunyai otoritas pusat, karena di dalamnya adalah catatan buku besar yang dibagikan dan juga tidak berubah, seluruh informasi yang ada di dalamnya terbuka untuk siapa saja untuk mereka yang ingin melihatnya.
Untuk itu, setiap hal yang di bangun di dalam Blockchain pada dasarnya bersifat transparan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya bertanggung jawab atas tindakan mereka masing-masing.
Menariknya, sistem Blockchain ini tidak memerlukan biaya transaksi, seperti infrastruktur. Berdasarkan hal tersebutlah kita dapat menyimpulkan bahwa Blockchain adalah cara paling mudah dan sederhana untuk menyampaikan sebuah informasi secara cepat, aman dan otomatis.
Contohnya saat kita membeli tiket kereta api pada suatu aplikasi ataupun website. Perusahaan penyedia kartu kredit akan melakukan pemotongan untuk melakukan proses transaksi tersebut.
Karakteristik Blockchain
Setelah memahami pengertian dari Blockchain itu sendiri, kini kita akan membahas tentang karakteristik yang ada pada Blockchain.
Berikut adalah beberapa karakteristik Blockchain yang perlu Anda ketahui:
1. Memiliki Hash Kriptografi
Saat blok diterbitkan dalam jaringan maka secara otomatis tersegal secara kriptografis, artinya rantai blok yang sudah dibuat tersebut tidak dapat dihapus, diubah, maupun diduplikasi.
Hal ini menjadikan sistem penyimpanan Blockchain memiliki ketahanan dan kepercayaan yang tinggi.
2. Bersifat Digital
Sebagai suatu teknologi, karakteristik yang satu ini mutlak terdapat pada Blockchain. Seluruh informasi termasuk catatan transaksi yang terjadi pada Blockchain akan tersimpan secara digital.
Dengan demikian, pengarsipan dokumen secara tradisional dan manual sudah tidak lagi dibutuhkan.
3. Berbasis Konsensus
Seluruh pihak harus memberikan konsensusnya lebih dulu untuk dapat melakukan penghapusan transaksi.
Namun, di keadaan tertentu, aturan konsensus ini bisa saja diubah untuk penyesuaian.
4. Jaringan Bersifat P2P
Blockchain tidak membutuhkan otoritas kepercayaan eksternal atau internal karena data yang terdapat pada jaringan ini dapat didistribusikan ke seluruh pengguna.
Masing-masing pengguna memiliki salinan transaksi dan blok hash-nya sendiri. Mata rantai dalam Blockchain tersebut yang menyebarkan informasi dari setiap transaksi baru ke seluruh jaringan.
Cara Kerja Blockchain
Blockchain sendiri memiliki sistematika kerja yang cukup kompleks, berikut adalah cara kerja Blockchain yang perlu Anda ketahui:
Blockchain dimulai ketika sebuah blok menerima data baru. Sistem Blockchain sendiri terdiri atas transaksi dan blok.
Setiap blok berisi rangkaian hash kriptografi dan hash dari blok sebelumnya, sehingga dapat membentuk sebuah jaringan.
Sifatnya yang P2P (Peer to Peer) membuat komputer dalam jaringan memeriksa dan memastikan informasi atau data dalam blok adalah transaksi yang valid.
Proses ini adalah proses terdesentralisasi yang terjadi di antara berbagai node jaringan.
Setelah menerima informasi baru, hash kriptografi akan mengambil data tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah rangkaian kode unik (compact string).
Lalu, setelah transaksi diverifikasi dan dianggap valid, data tersebut ditambahkan ke satu blok baru.
Sumber: suara.com