SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Muiz memenuhi undangan komunitas Kaki Daun dalam rangka peringatan Hari Juang Siliwangi ke-76 di Palagan Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Rabu malam, 8 Desember 2021.
Legislator PKS ini mengatakan, Hari Juang Siliwangi ke-76 merupakan momentum yang tepat untuk kembali menggali keteladanan pengorbanan jiwa raga para pahlawan Palagan Bojongkokosan demi mertahankan kemerdekaan dan kejayaan NKRI. Termasuk memanjatkan doa bagi para pejuang.
Perjuangan saat ini, kata Abdul Muiz, berupa pandemi Covid-19 dan beragam musibah lainnya seperti banjir, longsor, dan sebagainya. Termasuk pula dampak sosial akibat pandemi hampir dua tahun yang telah menggerus perekonomian, bertambahnya angka pengangguran, dan PHK serta kemiskinan.
"Waktu yang tepat untuk melakukan instropeksi diri dan kembali menggali contoh teladan pengorbanan jiwa raga tanpa pamrih para pejuang, semangat kepedulian, saling tolong menolong kepada sesama anak bangsa, dan jiwa kesatria pemberani melawan tirani mengusir penjajah," kata Abdul Muiz, Kamis.
"Kemudian membangun cita-cita besar untuk menjaga NKRI, semangat mempersatukan berbagai elemen bangsa, serta merangkul, menyatukan, bergandengan tangan, dan menebar kasih Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh," tambah dia.
Abdul Muiz mengungkapkan, Hari Juang Siliwangi pun harus dimaknai sebagai saat yang tepat untuk mewariskan sejarah perjuangan Bojongkokosan kepada generasi penerus bangsa. "Semoga ke depan bisa diinisiasi peristiwa heroik Bojongkokosan masuk menjadi konten kurikulum pembelajaran lokal Jabar," ujarnya.
"Saat untuk kembali mempekenalkan kepada dunia bahwa anak bangsa ini siap mempersembahkan jiwa raganya manakala ada pihak-pihak yang mengancam kedaulatan NKRI, di mana saat ini suasana Natuna dan Laut Cina Selatan memanas dan Papua bergejolak," tambahnya.
Ke depan, sambung Abdul Muiz, Pemerintah Kabupaten Sukabumi perlu berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk penataan dan optimalisasi Museum Bojongkokosan sebagai wahana pengenalan dan pewarisan budaya dan literasi perjuangan kepada generasi muda dan seluruh anak bangsa.