SUKABUMIUPDATE.com - Tiga mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi sukses membetot perhatian pemerintah bahkan dunia, dengan merilis purwarupa lembah cai sebagai model penanganan kebutuhan air bersih. Karya mahasiswa Sukabumi ini jadi finalis kategori purwarupa dalam Kemah Budaya Kaum Muda atau KBKM 2021 yang digagas Kemendikbud Ristek.
Ketiga mahasiswa ini adalah Reti Faujiah, Rizky Reihan Kurnia dan Nurhaliza Suhada. Mereka sebelumnya lolos ke level nasional mewakili regional III yang meliputi Jabar dan Banten, DKI dan Lampung dalam ajang tersebut.
Mereka bersaing dengan 10 model purwarupa lainnya dari berbagai kampus di Indonesia untuk menjadi yang terbaik pada setiap kategori. Pada 3 Desember 2021 lalu, ketiga mahasiswa ini berkesempatan mempresentasikan model lembah cai kepada mitra pemerintah yang tengah mencari terobosan teknologi pembangunan berbasis budaya khususnya di pedesaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua tim Reti Faujiah menuturkan Lembah Cai merupakan prototype irigasi pertanian di desa. Ide yang dibuat adalah pembuatan pompa air manual tanpa listrik dengan memanfaatkan aliran sungai.
Ilman Himawan Kusumah dan Dhea Adela selaku pembimbing menjelaskan bahwa Kemah Budaya Kaum Muda ini adalah kegiatan kompetisi yang pertama diikuti oleh Mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi. Dengan peluang yang ada, mahasiswa dapat termotivasi untuk menginisiasi gagasan-gagasan yang berkaitan dengan pemberdayaan sumber daya alam dalam rangka pemajuan budaya di desa.
Sementara itu Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni, Muhammad Muslih menyampaikan rasa bangga dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk tim Lembah Cai Universitas Nusa Putra yang berhasil tembus nasional pada lomba ini.
Lomba ini memang sangat menarik dan tentunya memiliki banyak tantangan karena harus bersaing dengan berbagai perguruan tinggi besar se-Indonesia. Melampaui tahapan dapat masuk nasional yang mewakili wilayah (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Lampung) dimana pada wilayah ini banyak sekali perguruan tinggi besar di dalamnya.
Mengutip dari portal Kemendikbud Ristek, program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 mengangkat inovasi kaum muda yang berbasiskan pada teknologi untuk memajukan desa. KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi.
"Wadah bagi mereka untuk menuangkan ide mereka dalam pemajuan kebudayaan," kata Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Fitra Arda, kepada media di Jakarta, Jumat 3 Desember 2021 lalu.
Dia menambahkan pada KBKM 2021, Kemendikbud Ristek juga melibatkan semua pihak. Termasuk kaum muda penyandang disabilitas untuk memajukan desa. Pada 2021, pihaknya mengangkat tema mengenai inovasi di desa. Para generasi muda mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.
Baca Juga :
"Potensi apa yang dimiliki oleh desa tersebut, itu yang harus mereka kembangkan. Inovasi yang dihasilkan harus mempertemukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi," terang dia.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Judi Wahjudin, program KBKM 2021 diikuti sebanyak 21 kelompok yang terdiri dari 10 kelompok yang berbasiskan aplikasi dan 11 aplikasi berbasiskan purwarupa.
"Kami tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga pembinaan dan pertemuan dengan para investor," kata Judi.
Kegiatan tersebut disinergikan dengan kegiatan desa pemajuan kebudayaan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga Pemerintah Daerah.