SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah mematangkan kehadiran BTS mobile atau Base Base Transceiver Station mobile sebagai solusi masih banyaknya desa atau wilayah yang tak terjangkau sinyal internet atau blank spot. Data tahun 2019 menyebut masih ada 89 desa di Kabupaten Sukabumi yang blank spot sinyal internet.
Hari ini, Senin (6/12/2021) Bupati Marwan Hamami menerima kunjungan dari PT Indosat Tbk di Pendopo Sukabumi. Pertemuan itu membahas rencana pemasangan mobile BTS di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi.
Divisi Partnership PT Indosat Tbk, Wiwin Suwarni mengatakan, kehadiran ke Sukabumi untuk mengajak pemerintah berkolaborasi. Mencari solusi masalah sinyal di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi.
"Sejumlah desa meminta mobile BTS. Tahap awal, kita coba untuk beberapa desa," ujar Wiwin dikutip dari akun medsos resmi Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Menurut Wiwin, mobile BTS ini nantinya bisa bundling dengan desa digital/cerdas, "Lihat hasilnya, kalau bagus ditindaklanjuti, dalam tahap awal, akan menyiapkan sekitar empat mobile BTS. Kalau menyeluruh mungkin berat, jadi bertahap dulu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Marwan Hamami mengakui jika masih banyak daerah Kabupaten Sukabumi yang perlu penanganan sinyal internet. "Salah satunya dari BTS mobile ini, bisa menjangkau sejumlah desa. Jadi tidak hanya satu desa," bebernya.
Daerah yang mungkin bisa dijadikan contoh adalah desa desa yang sama sekali tidak ada jaringan, dan berada di wilayah pariwisata, seperti geopark. "Semoga bisa diambil beberapa contoh dulu," tambahnya
Bupati berharap, kedepan tidak ada lagi wilayah di Kabupaten Sukabumi yang kekurangan sinyal. "Memang butuh waktu dan biaya tinggi dengan kontur dan luasan wilayah Kabupaten Sukabumi, tapi secara bertahap ini harus bisa ditangani" jelasnya
Marwan Hamami meyakini dengan kuatnya sinyal untuk mendukung komunikasi maka perekonomian masyarakat akan terbantu. Pun dengan kegiatan lain seperti pendidikan dan kebutuhan administrasi baik pemerintah maupun swasta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi mencatat ada sekitar 89 desa di pelosok Kabupaten Sukabumi yang masuk dalam blank spot, alias wilayah yang jauh dari jangkauan sinyal provider seluler.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfosan Kabupaten Sukabumi, Herdy Somantri mengatakan pemerintah daerah juga mengusulkan ke pihak Kementerian melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI)."Selain itu, kita juga kita mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun penyediaan WiFi di pelosok," tandas Bima.
Kondisi ini mengganggu beragam aktivitas warga Sukabumi, terbaru adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK siswa sekolah dasar yang berlangsung bulan November 2021 lalu. Guru, siswa dan warga di daerah tanpa sinyal seluler harus pontang panting membawa laptop mencari daerah yang ada sinyal internet guna mensukseskan program pemerintah ini.