SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa selama November 2021 terjadi sebanyak 980 kali, di mana 56 di antaranya ada di Jawa Barat. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan sepanjang Oktober yang sebanyak 844 kali.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, selama November aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi gempa kecil dengan kekuatan gempa kurang dari magnitudo 5.0. "Terjadi sebanyak 969 kali," tulis dia di akun Instagram pribadinya, Jumat, 3 Desember 2021.
Jumlah gempa kecil tersebut juga terhitung meningkat dibanding Oktober yang berjumlah 831 kali. Adapun gempa dengan kekuatan signifikan, magnitudo lebih dari 5.0, terjadi sebanyak 11 kali. Jumlah ini malah menurun dibandingkan Oktober yang terjadi 13 kali.
Sementara jumlah gempa dengan guncangan yang dirasakan masyarakat selama November juga berkurang dibandingkan bulan sebelumnya. Pada November terasa 49 kali gempa, sedangkan Oktober sebanyak 71 kali.
BMKG juga mencatat pada November terjadi sekali peristiwa gempa merusak, yaitu di Wahai, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah. Bermagnitudo 5.7 yang berpusat di lepas pantai pada jarak 16 kilometer arah barat Wahai, Maluku Tengah, 4 November 2021. Gempa ini merusak lebih dari 26 bangunan rumah.
Catatan BMKG lainnya, zona aktif gempa di wilayah Indonesia selama bulan November 2021 terdapat di 10 kluster seismisitas. Antara lain wilayah Aceh-Nias, Bengkulu-Lampung-Selat Sunda, Selatan Banten-Jawa Barat, Selatan Yogyakarta-Jawa Timur, Lombok-Bima-Sumba, Sigi-Luwu Timur, Minahasa Selatan-Utara, Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua Utara.
Dari penjelasan terpisah BMKG Stasiun Geofisika Bandung, selama November 2021 ada 56 gempa bumi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Gempa pun bervariasi mulai magnitudo 1.7 hingga 5.0. Rinciannya, gempa bumi dangkal (<60 kilometer) sebanyak 43 kejadian, menengah (60-300 kilometer) ada 13 kejadian, dan gempa dalam (>300 kilometer) tidak ada alias nol kejadian.