SUKABUMIUPDATE.com - Tembok irigasi Puncaksuji jebol namun belum ada penanganan hingga saat ini. Keadaan ini menyebabkan air dari irigasi meluap saat hujan sehingga menggenangi jalan ruas Ciracap - Ujung Genteng dan sawah di Kampung Puncaksuji, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Sudah hampir 6 tahun dibiarkan begitu saja," kata Ipang (48 tahun), petani asal Kampung Cijangkar, Desa Purwasedar.
Menurut dia, akibat dibiarkan kerusakan tembok irigasi akhirnya merembet. Sekitar 250 - 300 meter tembok saluran banyak yang ambruk. Selain itu sedikit demi sedikit air menggerus bahu jalan serta sawah.
"Kalau hujan tiba air melimpah ke jalan raya dan persawahan. Sebagian petani berinisiatif memperbaiki tembok yang jebol dengan tambal sulam karena dikhawatirkan air bisa merendam sawah," ujar Ipang.
Ipang menyatakan, air dari irigasi tersebut sangat dibutuhkan petani apalagi untuk musim tanam kedua. "Biasanya musim tanam kedua, hujan sudah mulai jarang turun, maka para petani untuk kebutuhan air, sangat memerlukan dari saluran irigasi Puncaksuji," terangnya.
Ipang menuturkan, saluran irigasi tersebut menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Dia pun berharap pihak berwenang segera memperbaikinya.
"Dari informasi Mitra Cai bahwa saluran irigasi tersebut merupakan kewenangan provinsi," pungkasnya.
Terpisah, Kepala UPTD PU wilayah Jampang Kulon, Rudi AB menyatakan sudah berkomunikasi dengan pihak yang memiliki kewenangan terkait irigasi yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jabar.
"Terakhir berkomunikasi waktu itu memang janjinya 2021 [ada perbaikan]. Kami akan berkomunikasi lagi," jelasnya.