SUKABUMIUPDATE.com - Sektor perikanan di Jawa Barat cukup terpukul selama pandemi covid-19. Potensi perikanan sebagai penyangga ekonomi rakyat, khusus petani dan nelayan cukup terpukul, sehingga pada tahun 2022 Pemprov Jabar diperlukan kebijakan yang berpihak untuk memulihkan sektor ini. Hal ini diungkap anggota Komisi II DPRD Jabar, Hendar Darsono saat bincang santai dengan sukabumiupdate.com, Sabtu (20/11/2021).
"Baru-baru ini kami di Komisi II DPRD banyak menggali informasi dari seluruh potensi perikanan di Jabar. Dalam rangka Evaluasi Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2021 dan Rencana Tahun Anggaran 2022," ungkapnya.
Dari sana ditemukan bahwa hasil budidaya bibit perikanan turun karena anjloknya kemampuan pasokan pakan ikan selama pandemi covid-19. "Ini kami temukan saat berkunjung ke Kantor Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya bulan Oktober 2021 lalu," ungkap Hendar.
Refocusing anggaran selama pandemi covid-19 juga terjadi pada sektor perikanan di Jawa Barat. Menurut Hendar, secara umum balai ini juga mengalami pengurangan anggaran, dan hal itu berpengaruh pada restocking bibit.
"Semula kemampuannya 6 juta bibit, namun saat ini hanya tersedia 3 juta bibit karena pakan untuk bibit dikurangi," bebernya.
Kondisi ini tentu berdampak pada ketersediaan bibit untuk petani perikanan air tawar, yang jumlahnya cukup besar di Jawa Barat. Data pemprov menyebut produksi perikanan di jawa Barat itu memiliki potensi hingga 1,4 juta ton lebih setiap tahun, terdiri dari perikanan budi daya 1.160.747,99 ton dan perikanan tangkap 274.465,48 ton.
Baca Juga :
Menurut Hendar untuk tahun 2022, DPRD akan mendorong pemulihan seluruh sektor yang selama ini terdampak pandemi. Ini merupakan langkah untuk mengembalikan kecepatan roda perekonomian masyarakat di dunia perikanan yang sempat melambat akibat pandemi covid-19.
"Kita harus tetap mengutamakan kesehatan ditengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Namun kita juga harus mendorong roda perekonomian rakyat kembali berputar. Simpul simpul yang selama ini terkunci karena refocusing anggaran kita buka perlahan akan ekonomi berjalan," pungkasnya.