Sering Diprediksi BMKG Akhir-akhir ini, Apa kriteria Cuaca Ekstrem?

Rabu 03 November 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini, BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sering merilis info potensi  cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia. 

Melalui laman resminya, bmkg.go.id, mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang. Namun, bagaimana suatu kondisi cuaca dikatakan ekstrem?

Mengutip tempo.co, sebagai wilayah rentan atas terjadinya bencana atas cuaca ekstrem, penting bagi masyarakat Indonesia untuk waspada atas dampak cuaca ekstrem. Meskipun cuaca ekstrem tidak dapat dihindari, tetapi setidaknya upaya meminimalisir atas risiko cuaca ekstrem perlu dilaksanakan. 

Salah satu bentuk mitigasi atas cuaca ekstrem yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui perihal cuaca ekstrem. Sebagaimana dikutip dari ngurahrai.bali.bmkg.go.id, cuaca ekstrem biasanya dihubungkan dengan suatu kondisi cuaca yang kuat, masif, serta memiliki potensi tinggi untuk rusak dan menimbulkan korban jiwa. 

Meskipun demikian, tak sedikit orang menganggap cuaca ekstrem merupakan penggambaran dari hujan lebat, badai guruh, dan angin kencang. Padahal, kondisi kering dan kemarau berkepanjangan juga termasuk cuaca ekstrem.

photoSebuah pohon tumbang akibat tiupan angin kencang menimpa sebuah angkot atau angkutan kota di Terminal Berkah, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (2/11/2021) - (istimewa)</span

Dengan demikian, dapat dikatakan cuaca ekstrem merupakan cuaca yang berpotensi melahirkan bencana, kehancuran tatanan sosial, dan korban jiwa manusia. Dikutip dari climatehubs.usda.gov, peristiwa ekstrem yang disebabkan cuaca cenderung bertahan dalam waktu sebentar dibandingkan peristiwa ekstrem yang dipengaruhi oleh iklim.

Beberapa bencana yang termasuk ke dalam peristiwa ekstrem karena cuaca, diantaranya siklon tropis, banjir, hujan lebat, dan sebagainya. Sementara itu,yang termasuk bentuk peristiwa ekstrem yang disebabkan oleh iklim adalah kekeringan yang berlangsung lama.

Mengutip dari repo.itera.ac.id, sejak 30 tahun terakhir, fenomena cuaca ekstrem di Indonesia tergolong sering terjadi di beberapa provinsi besar di Indonesia. Beberapa provinsi tersebut antara lain Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua

Aktifnya Monsun Asia yang melewati wilayah Indonesia, menjadi faktor utama terjadinya cuaca ekstrem di Indonesia. Monsun Asia adalah sebutan bagi embusan angin yang secara periodik bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia.  

Letak Indonesia yang berada di antara garis khatulistiwa memberikan pengaruh signifikan bagi cuaca di Indonesia. Kondisi cuaca ekstrem di Indonesia ditandai dengan adanya pola konvergensi dan perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah. Hal tersebut memicu terjadinya hujan lebat dalam kurun waktu yang lama.

SUMBER: NAOMY A. NUGRAHENI/TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 April 2024, 20:30 WIB

7 Cara Sehat dengan Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Gula Darah

Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda.
Ilustrasi - Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda. (Sumber : Freepik/freepik)